nusabali

Begini Kronologi Penculikan di Tabanan, Korban Ternyata Sudah Bersuami

  • www.nusabali.com-begini-kronologi-penculikan-di-tabanan-korban-ternyata-sudah-bersuami

TABANAN, NusaBali.com - Kondisi kesehatan DAT, 19, korban penculikan yang lolos dari pemerkosaan berangsur membaik dan sudah boleh pulang dari RS Nyitdah.

Wanita asal Banjar Batan Poh, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri ini sebelumnya ditemukan dalam keadaan terikat dan mulut disumpal di kawasan  Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada Senin (2/5/2022) sore.

Kondisi korban pun berangsur membaik, dari  semula hanya menangis, berteriak, kini sudah bisa dimintai keterangan oleh polisi.  Korban yang segera dilarikan ke RS Nyitdah, langsung diperbolehkan pulang pada Senin malam untuk menjalani rawat jalan. 

"Kondisi korban sudah lebih baik dari sebelumnya , namun masih ada gejala pusing dan sakit di tangan. Korban sudah pulang kemarin (Senin malam) dan boleh rawat jalan," terang Kelian Dinas Banjar Mengening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan I Putu Suriaba Antara, Selasa (3/4).

Korban berdomisili di Banjar Mengening setelah menikah pada 2021. "Pernikahannya sudah sampai di tahap metanjung sambuk di tahun 2021 lalu, namun belum dikarunia anak," ujar I Putu Suriaba Antara.

Menurut Suriaba Antara, sesuai keterangan korban DAT ini, sebelum disekap tersebut, korban bersama mertuanya hendak mencari buah pepaya di lahan milik bos suaminya yang bekerja sebagai buruh cetak bata di wilayah Banjar Mengening atau berjarak 100 meter dari kontrakan korban. 

Saat mencari pepaya untuk sayur itu tiba-tiba terduga pelaku bernama Gede Amo langsung membekap mulut korban dari belakang, kemudian korban dimasukkan ke mobil secara paksa. "Antara pelaku dan korban kemungkinan saling kenal, karena suami korban kenal dengan pelaku dimana sama-sama pernah diajak menjadi buruh potong padi di sawah," jelasnya. 

Sayangnya saat korban dibawa kabur, mertuanya tak bisa menyampaikan kepada anaknya (suami korban) lantaran mertuanya sudah linglung. Selain itu suami korban DAT juga berasumsi istrinya tak pulang sehari dikira pulang ke rumah bajangnya di Banjar Batan Poh, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri. "Nah mertuanya ini tak bisa menyampaikan ke suaminya bahwa istrinya dibawa pergi, karena mertuanya linglung," beber Suriaba Antara. 

Ditambahkan, korban DAT ditemukan saat ada warga yang kebetulan melintas. Bahkan sesuai keterangan korban, dia disekap dalam kondisi terikat di sebuah gudang truk kawasan Beji Puseh Banjar Sengguan. Nah sampai bisa keluar itu korban sempat ngesot keluar untuk meminta bantuan. "Jadi ditemukan oleh warga yang lewat sehingga informasi adanya orang terikat langsung tersebar," jelasnya. 

Sementara terkait keberadaan pelaku Gede Amo itu, Suriaba Antara menyebut sebagai  ranahnya pihak kepolisian.  Namun berdasar keterangan Kelian Dinas, Gede Amo adalah warga Buleleng yang kemudian mengontrak di Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri atau lokasi korban ditemukan terikat di kawasan Beji Puseh tersebut. 

"Gede Amo ini menurut keterangan kawil warga Buleleng, dia (pelaku) ngontrak dengan ibunya di Banjar Sengguan. Statusnya Gede Amo sebelumnya pernah beristri, namun sudah pisah," tambahnya. 

Terpisah Kapolsek Kediri, Kompol I Kadek Ardika menyatakan polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan secara menyeluruh. *des

Komentar