nusabali

Ibu Rumah Tangga Antre Minyak Goreng di Pasar Kidul

  • www.nusabali.com-ibu-rumah-tangga-antre-minyak-goreng-di-pasar-kidul

Pembeli diberikan jatah maksimal 20 liter dengan harga Rp 15.500 per kilogram.

BANGLI, NusaBali

Pemkab Bangli bekerja sama dengan Satgas Ketahanan Pangan Provinsi Bali menggelar operasi pasar minyak goreng curah di Pasar Kidul Bangli, Kamis (28/4) pagi. Pemerintah menyiapkan 4,5 ton minyak goreng curah. Para ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) antre untuk mendapatkan minyak goreng curah. Sebelum dibuka, pembeli sudah banyak yang antre.

Operasi pasar menawarkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dari harga pasaran minyak curah saat ini berkisar Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan operasi pasar bekerja sama dengan Satgas Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Operasi pasar di Bangli dengan menyiapkan 4,5 ton minyak goreng curah. Minyak goreng curah bisa dibeli oleh pedagang dan masyarakat umum.

Menurut Bupati Sedana Arta, operasi pasar akan terus berlanjut sesuai kebutuhan. Operasi pasar rencananya digelar di masing-masing kecamatan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli. “Operasi pasar di kecamatan masih dijadwalkan,” ungkap Bupati Sedana Arta. Dengan operasi pasar, diharapkan harga 20 jenis kebutuhan pokok masyarakat tetap terkendali sehingga tidak terjadi lonjakan harga. Meski ada kenaikan harga, diyakini belum mengkhawatirkan. “Kami lakukan pengecekan stok dan harga ke Pasar Kidul. Hasilnya stok kebutuhan pokok masih aman dan harga masih terkendali. Kenaikan ada beberapa tapi masih belum mengkhawatirkan. Mudah-mudahan tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan,” harap Bupati Sedana Arta.  

Kadisperindag Bangli, Wayan Gunawan menyiapkan minyak goreng curah 4,5 ton untuk operasi pasar. Masing-masing pembeli diberikan jatah maksimal 20 liter dengan harga Rp 15.500 per kilogram. Menghindari antrean panjang, pendaftaran dilakukan sehari sebelumnya. “Kemarin yang daftar 350 orang. Semisal setelah semua dapat dan masih ada stok minyak goreng, pendaftaran kembali dibuka dan langsung bisa beli minyak goreng,” ungkap Wayan Gunawan. Jumlah maksimal pembelian 20 kilogram, namun banyak yang beli di bawah jumlah maksimal.

Assiten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bali, Ni Luh Made Wiratni menegaskan, hasil monitoring yang dilakukan jelang Lebaran, harga kebutuhan pokok di Provinsi Bali relatif masih stabil. Hanya beberapa bahan pokok mengalami peningkatan seperti daging ayam dari Rp 39.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram. Minyak goreng curah dari HET Rp 15.500 per kilogram di pasar bisa mencapai Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per kilogram. Harga telor juga mengalami kenaikan Rp 1.000 per krat. “Kenaikan minyak goreng disebabkan pengiriman dari distributor di pusat tersendat akibat banyak permintaan jelang hari raya,” jelas Wiratni. Salah seorang pembeli mengaku antre dari pagi untuk beli minyak goreng. Minyak goreng yang dibeli sebanyak 20 kilogram. Pembelian cukup banyak karena digunakan untuk usaha. *esa

Komentar