nusabali

BI Bali Layani Penukaran Uang Pemudik di Dekat Pelabuhan Gilimanuk

  • www.nusabali.com-bi-bali-layani-penukaran-uang-pemudik-di-dekat-pelabuhan-gilimanuk

DENPASAR, NusaBali
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersama sejumlah perbankan di Bali akan membuka layanan kas keliling di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, pada 26–28 April 2022.

“Kami memberikan layanan kas keliling di rest area Men Tempeh, di dekat Pelabuhan Gilimanuk. Layanan dibuka pukul 09.00 – 14.00 Wita,” kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Senin (25/4).

Pihaknya sengaja membuka layanan kas keliling di dekat pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dan Pulau Jawa itu, untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang belum sempat melakukan penukaran uang.

“Terutama bagi para pemudik yang akan masuk maupun keluar Bali dengan menggunakan jalur darat,” ujar Trisno.

Dia menambahkan, bagi para pemudik yang akan melakukan penukaran di dekat Pelabuhan Gilimanuk juga harus melakukan pemesanan secara digital dengan mengakses https://pintar.bi.go.id/.

Dengan pemesanan penukaran secara digital, Trisno meyakini penukaran menjadi lebih mudah, cepat, dan aman di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai.

“Bagi masyarakat yang mengalami kesulitan, kami juga akan membantu untuk mengajarkan. Intinya agar jangan sampai berkerumun atau antrean tidak terlalu panjang,” ucapnya.

Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang tunai di Provinsi Bali selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini akan terus meningkat menjelang akhir April ini mencapai sekitar Rp 2,4 triliun.

Sedangkan sebelumnya rata-rata kebutuhan uang tunai per bulan pada triwulan I-2022 hanya sebesar Rp 508 miliar. Pihaknya mencatat permintaan uang tunai di Provinsi Bali dari 1 hingga 22 April 2022 telah mencapai Rp 818,6 miliar.

“Terkait dengan Idul Fitri, kami menyediakan kebutuhan uang layak edar dalam jumlah dan pecahan yang cukup sebesar Rp 4,9 triliun atau empat kali lebih besar dari kebutuhan per bulan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai,” kata Trisno. *ant

Komentar