nusabali

Lango Wedana Festival Gelar Lomba Topeng Melampahan

  • www.nusabali.com-lango-wedana-festival-gelar-lomba-topeng-melampahan

GIANYAR, NusaBali
Komunitas Seni Manduka Asrama (Semeton Kerauhan) gelar Lomba Topeng Melampahan, serangkaian Lango Wedana Festival.

Lomba ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar I Gusti Agung Sri Widyawati mewakili Bupati Gianyar, di Wantilan Pura Taman Pule Desa Mas, Kecamatan Ubud, Sabtu (23/4) sore. Ketua Komunitas Seni Semeton Kerauhan I Wayan Gede Aditya Pratita menjelaskan lomba ini berlangsung hingga Minggu (24/3). Lomba diikuti 26 peserta dari seluruh Bali. Gianyar, Badung, Bangli, Klungkung, Karangasem, Tabanan, dan Kota Denpasar.

Ketua Panitia I Putu Gede Purnawan menambahkan tujuan festival untuk pelestarian seni dan budaya Bali. Juga untuk membangkitkan kembali UMKM yang selama pandemi kondisinya terpuruk. "Mudahan-mudahan bisa bangkitkan kembali ekonomi pariwisata di Bali Gianyar dalam bentuk pelestarian seni," jelasnya.

Kriteria penilaian meliputi agem, tandek, tangkep, tangkis. Penampilan dan penjiwaan karakter, monolog, gending, tata busana hingga keselarasan gending dan gamelan. Dewan juri yakni dosen ISI Denpasar Dr I Ketut Kodi dan I Gusti Ngurah Suweka, serta praktisi I Ketut Gede Narmada Ssn.

Kriteria pelaksanaan lomba, setiap peserta memerankan 4 - 5 karakter berbeda. Diantaranya Papeson Gombrang, Penasar, Penyamaran Dalem, Bondres. Saat peserta pentas tanpa pendamping, dengan durasi waktu 25 menit. Lomba memperebutkan Piala bergilir Bupati Gianyar. Selain itu ada 6 peserta terbaik, Juarai I-III, Harapan I-III dan juara favorit sesuai voting penonton," jelas Purnawan.

Kadisbud Gianyar Agung Sri Widyawati mengatakan, keahlian menari topeng memiliki nilai positif dalam upaya pelestarian dan meningkatkan nilai spiritual. "Seni pertunjukan topeng seperti diketahui sudah menjadi daya tarik wisatawan. Keahlian menari juga bisa untuk ngayah, sehingga kami harap lomba ini bisa dilaksanakan berkelanjutan. Menjaring bibit-bibit seniman muda yang bisa bersaing tanpa meninggalkan pakem tari itu sendiri," ujarnya. *nvi

Komentar