nusabali

Seniman Topeng Malampahan Tampil di Lango Wedana Festival

  • www.nusabali.com-seniman-topeng-malampahan-tampil-di-lango-wedana-festival

GIANYAR, NusaBali.com - Komunitas Seni Manduka Asrama (Semeton Kerauhan) menggelar lomba Topeng Malampahan di Wantilan Pura Taman Pule Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Lomba memperebutkan Piala Bergilir Bupati Gianyar ini adalah serangkaian Lango Wedana Festival. Tujuan lomba adalah pelestarian seni dan budaya Bali sekaligus membangkitkan kembali UMKM digelar 23-24 April 2022.

 "Mudahan-mudahan bisa bangkitkan kembali ekonomi pariwisata di Bali, khususnya Gianyar dalam bentuk pelestarian seni," jelas Ketua Komunitas Seni Semeton Kerauhan I Wayan Gede Aditya Pratita.

Adapun jumlah peserta terdata 26 orang dari Gianyar, Badung, Bangli, Klungkung, Karangasem, Tabanan dan kota Denpasar. Setiap peserta memerankan 4 sampai 5 karakter berbeda. 

Diantaranya Pepeson Gombrang, Penasar, Penyamaran Dalem, Bondres. Saat peserta pentas tanpa pendamping, dengan durasi waktu 25 menit. 

Lomba Topeng Malampahan ini didukung juri kompeten. Mereka adalah Dosen ISI Denpasar Dr I Ketut Kodi dan I Gusti Ngurah Suweka, serta praktisi I Ketut Gede Narmada SSn.

Kriteria penilaian diantaranya agen, tandek, tangkep, tangkis. Penampilan dan penjiwaan karakter, monolog, gending, tata busana hingga keselarasan gending dan gamelan. 

“Para juara akan diumumkan di hari kedua. Selain itu ada 6 peserta terbaik, Juara I-III, Harapan I-III dan juara favorit sesuai voting penonton,” kata Ketua Panitia, I Putu Gede Purnawan.

Lomba Topeng Malampahan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar I Gusti Agung Sri Widyawati mewakili Bupati Gianyar, Sabtu (23/4/2022) sore.  "Lomba ini patut didukung dan ditingkatkan di masa mendatang. Guna menjaga kualitas, tentu perlu dilakukan upaya lewat lomba seperti ini," jelas Kadisbud Agung Sri Widyawati.

Dikatakan, keahlian menari topeng memiliki nilai positif dalam upaya pelestarian dan meningkatkan nilai spiritual.

"Seni pertunjukan topeng seperti diketahui sudah menjadi daya tarik wisatawan. Keahlian menari juga bisa untuk ngayah, sehingga kami harap lomba ini bisa dilaksanakan berkelanjutan. Menjaring bibit-bibit seniman muda yang bisa bersaing tanpa meninggalkan pakem tari itu sendiri," ujarnya. *nvi

Komentar