Siaga, Polda Bali Siap Amankan Lonjakan Pemudik

Tahun ini diperkirakan puluhan ribu pemudik keluar masuk Bali. Prediksi ini berkaca pada mudik Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.  Pada puncak mudik Nataru lalu pemudik yang keluar masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 17.000 orang. Selain itu ada sekitar 3.000 sampai 5.000 kendaraan. Sementara yang melalui Pelabuhan Padangbai sebanyak 4.000 orang dengan 200 sampai 600 kendaraan. Jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri ini diperkirakan dua sampai tiga kali lipat banyaknya dari Nataru.

Prediksi lonjakan pemudik sampai tiga kali lipat itu karena tahun ini pemerintah sudah mengizinkan masyarakat untuk mudik. Selain itu mudik lebaran tahun ini sudah tidak ada lagi penyekatan-penyekatan. Aparat TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya akan memberikan fasilitas vaksinasi bagi warga yang mudik tetapi belum divaksinasi, terutama vaksinasi dosis ketiga (booster).

Hal ini diungkapkan Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung 2022 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (Lapangan Renon), Jumat (22/4) pukul 09.00 Wita. Kapolda mengatakan untuk mengatasi lonjakan jumlah pemudik yang diperkirakan puluhan ribu tersebut, Polda Bali bersama instansi terkait melakukan antisipasi agar perjalanan para pemudik lancar.

Selain mengantisipasi kelancaran perjalanan pemudik, Polda Bali bersama instansi terkait lainnya juga mengantisipasi lonjakan orang yang masuk ke Bali. Diprediksi terjadi lonjakan pengunjung pada objek wisata. Semuanya telah diperhitungkan dengan baik, sehingga diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi lonjakan pemudik pada Liburan Idul Fitri tahun ini, Polda Bali telah melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait, baik dengan Pemda, TNI, Satpol PP, Basarnas, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya. Prinsipnya, Polda Bali dan segenap unsur terkait lainnya siap melaksanakan pengamanan dengan melibatkan 5.100 personel gabungan.

Hal khusus yang dilakukan dalam pengamanan arus mudik dan arus balik tahun ini kata Kapolda, yakni di Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) dan Pelabuhan Padangbai (Karangasem) disiapkan kantong parkir yang representatif. Di Pelabuhan Gilimanuk ada 5 kantong parkir. Kantong-kantong parkir itu berada sebelum menuju dermaga. Di dermaga juga diatur zona kendaraan. Ada zona kendaraan berat, kendaraan kecil, zona kendaraan bermotor, zona pejalan kaki atau penumpang tanpa kendaraan.

Sementara di Pelabuhan Padangbai disediakan 3 kantong parkir sebelum menuju dermaga. Pengaturan kendaraannya sama seperti di Pelabuhan Gilimanuk. "Dengan pola-pola pengaturan dan persiapan ini diharapkan arus mudik dan arus balik liburan Idul Fitri tahun ini berjalan lancar," harap jenderal bintang dua di pundak ini.

Tak hanya masalah pelayanan di darat, kepolisian juga memastikan pelayanan di laut. Kapolda mengaku jumlah kapal yang siap di Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 48 unit kapal yang siap dioperasikan. Kapal-kapal tersebut bisa beroperasi lebih dari 200 trip perjalanan sehari. Sementara di Pelabuhan Padangbai ada 21 kapal yang bisa dioperasionalkan. Kapal-kapal tersebut bisa beroperasi sekitar 13 trip perjalanan per hari.

"Berdasarkan data-data jumlah pemudik Nataru menjadi bahan evaluasi kami untuk menghadapi lonjakan arus mudik pada liburan Idul Fitri tahun ini. Di kantong-kantong parkir kendaraan nanti disediakan fasilitas vaksinasi untuk pemudik," beber jenderal lulusan Akpol 1989 ini.

Khusus untuk antisipasi kemacetan di Bali saat liburan nanti diperkirakan terjadi di setiap objek wisata. Mengantisipasi hal ini, Polda Bali membuat 21 pos pengamanan dan 5 pos pelayanan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. "Saya berharap masyarakat tetap memerhatikan protokol kesehatan (Prokes). Kita sudah diberikan kelonggaran oleh pemerintah untuk beraktivitas. Perlu diingat bahaya Covid-19 masih ada. Meskipun saat ini capaian vaksinasi kita di Bali sangat baik," tandasnya.

Kapolda Irjen Putu Jayan juga mengatakan kesiapan pengamanan sejumlah event penting, tidak hanya arus mudik dan balik Lebaran. "Pengamanan juga serangkaian perhelatan KTT G20 dan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilaksanakan bulan Mei mendatang," ungkap Irjen Putu Jayan.

Sementara itu dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam apel gelar pasukan kemarin mengungkapkan sekitar 85,5 juta penduduk Indonesia akan mudik. Pergerakan masyarakat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali. Moda transportasi didominasi jalur darat. Kendaraan pribadi mencapai 47 persen, kendaraan umum 31 persen, jalur udara 10 persen, kereta api 10 persen, dan jalur laut 2 persen. Data tersebut berdasarkan hasil survei Badan Litbang Kemenhub RI.

Fokus pengamanan yang dilakukan adalah masjid, tempat wisata, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara. Guna memaksimal hasil yang ingin dicapai, sebelum Operasi Ketupat Agung digelar selama 12 hari mulai dari 28 April sampai 9 Mei 2022, dua minggu sebelumnya, yakni 14-27 April kepolisian menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).  "Imbauan Kamtibmas yang harus diwaspadai, yakni ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh ormas, kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), kejahatan konvensional, konflik buruh terkait THR, balap liar, penyalahgunaan narkoba, petasan, perkelahian antar kelompok, ancaman bencana alam, dan lainnya," ungkap Kapolri.

Sementara pantauan pada, Jumat kemarin arus pemudik sudah mulai terasa. Seperti di Terminal Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung sudah dipenuhi pemudik. Hal ini terlihat adanya pergerakan penumpang yang akan mudik ke kampung halaman, Jumat kemarin. Diprediksi arus pemudik akan melonjak mulai H-7 atau tepatnya Senin (25/4) mendatang. *pol, cr78