nusabali

Heboh Kabar Penculikan, Siswa Diberi Sosialisasi

  • www.nusabali.com-heboh-kabar-penculikan-siswa-diberi-sosialisasi

SINGARAJA, NusaBali
Adanya isu percobaan penculikan yang dialami seorang siswi SMP berinisial SARP, 12, di wilayah Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, pada Kamis (14/4) lalu, membuat resah warga dan pelajar setempat.

Selain meningkatkan pengawasan, kepolisian di wilayah Kecamatan Kubutambahan memberikan sosialisasi untuk mengantisipasi jika terjadi upaya penculikan.  

Kapolsek Kubutambahan, AKP Ketut Wisnaya mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan seluruh Bhabinkamtibmas jajaran Polsek Kubutambahan, untuk melakukan sosialisasi ke seluruh sekolah. Sosialisasi yang dilakukan berupa mengimbau seluruh sekolah dan siswa agar tidak mudah percaya dengan orang luar sekolah yang tidak dikenal.

"Kami melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dengan Bhabinkamtibmas di wilayah sekolah masing-masing. Kepada siswa kami sampaikan, jika ditawari makanan, atau mau diantar pulang sama orang yang tidak dikenal agar menolak tawaran itu," ucap AKP Wisnaya, Senin (18/4).

AKP Wisnaya mengaku, terkait pelatihan bela diri kepada siswa untuk menghadapi penculik, belum dapat dilakukan. Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, berupa jaga jarak. "Jadi sementara hanya berupa sosialisasi yang kami lakukan, agar siswa selalu waspada," tandasnya.

Di sisi lain, terduga pelaku dugaan percobaan penculikan terhadap siswi SMP SARP, hingga saat ini masih misterius. Polisi terkendala dalam melakukan penyelidikan, sebab korban tidak melaporkan kasus ini ke Mapolsek Kubutambahan. Kendati demikian, pihak Polsek Kubutambahan berupaya menggali informasi terkait kejadian itu.

Menurut AKP Ketut Wisnaya, untuk melakukan interogasi atau pemeriksaan saksi-saksi yang ada di TKP, harus berdasarkan laporan dari korban. Sementara hingga saat ini, korban dan orangtuanya tidak melaporkan kasus itu ke polisi.

"Kami tidak bisa melakukan interogasi lebih dalam, atau memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP karena untuk melakukan itu, harus ada dasar laporan dari korban. Kami hanya berupaya menggali informasi dari pihak korban saja. Katanya yang bersangkutan sempat ditawari oleh pengendara motor untuk diantarkan pulang ke rumah. Namun siswi ini menolak, karena tidak kenal dengan pengendara motor itu," bebernya. *mz

Komentar