nusabali

Koster Serahkan Hadiah Lomba Ogoh-ogoh, Totalnya Rp 1,7 M

  • www.nusabali.com-koster-serahkan-hadiah-lomba-ogoh-ogoh-totalnya-rp-17-m

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan hadiah lomba Ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pemprov Bali dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944, di halaman Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (17/4).

Secara keseluruhan total hadiah yang diserahkan Gubernur Koster mencapai Rp 1,7 miliar. Dalam acara penyerahan hadiah tersebut, dihadiri pula Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Penyarikan Agung Majelis Desa Adat (MDA) Bali I Ketut Sumarta, Bendesa Madya MDA Kabupaten/Kota se-Bali, Yowana MDA Bali dan Kabupaten/Kota Se-Bali, dan ST yang tercatat sebagai pemenang Lomba Ogoh-ogoh.  

Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan, lomba Ogoh-ogoh se-Bali tahun 2022 ini diadakan berawal dari adanya audiensi dari Yowana MDA Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali dengan mengajak para seniman ogoh-ogoh, salah satunya Nyoman Gede Sentana Putra alias Kedux dari Banjar Tainsiat, Denpasar, dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau Gusman dari Tampaksiring, Gianyar ke Jayasabha.

“Saat audiensi, semua yowana menyatakan komitmennya untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dan saya tergugah hingga mengizinkan para yowana melakukan Nyomya Bhuta Kala mapiranti antuk Ogoh-ogoh di wewidangan banjar adat setelah berkomunikasi dengan Bendesa Agung MDA Provinsi Bali,” cerita Gubernur Wayan Koster.

Suksesnya penyelenggaraan lomba Ogoh-ogoh se-Bali tahun 2022 ini, kata Gubernur Koster, berkat semangat dan spirit dari anak-anak muda yang begitu antusias membuat Ogoh-ogoh dengan berbagai kreasi dan inovasinya di berbagai tempat seperti bale banjar.

"Bahkan sempat saya kunjungi langsung para sekaa teruna yang begitu semangat mengerjakan ogoh-ogoh sampai dini hari hingga saya bawakan nasi jinggo lengkap dengan kopi tanpa gula isi arak, supaya semangat," ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Gubernur Koster lebih lanjut menyampaikan rasa bangganya setelah melihat semangat para yowana atau ST menyambut Rahina Suci Nyepi dengan Nyomya Bhuta Kala mapiranti antuk Ogoh-ogoh, ternyata berselang beberapa harinya tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster yang tercatat telah mengeluarkan Peraturan Daerah Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali ini mengajak para yowana dan Sekaa Teruna di Bali untuk terus berkarya dan berinovasi di setiap perayaan Rahina Suci Nyepi dengan menciptakan karya Ogoh-ogoh.

Gubernur menyebut hal itu merupakan bagian dari upaya memajukan kebudayaan Bali guna memperkuat adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali.

“Yowana adalah bagian dari lapisan generasi di Bali untuk menjaga kebudayaan kita secara bersama-sama yang merupakan warisan adiluhung para leluhur, panglingsir, dan tetua kita di Bali, sehingga saya mengajak agar para yowana untuk terus merawat, menjaga, dan menjadi generasi yang bertanggungjawab serta tidak membawa budaya-budaya luar yang bisa merusak tatanan kehidupan kita di Bali. Jagalah Bali, proteksilah Bali sekuat-kuatnya, agar Bali bisa eksis berkelanjutan di dalam memasuki peradaban baru dengan memanfaatkan teknologi digital tanpa meninggalkan budaya Bali itu sendiri,” ucap Gubernur Koster.

Sementara itu Ketua ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati, Desa Adat Sidakarya, Denpasar, I Putu Ade Widiantara, 25, yang berhasil meraih juara I untuk wilayah Kota Denpasar mengatakan bersyukur pihaknya berhasil meraih juara I lomba Ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pemprov Bali.

Ade Widiantara berharap lomba ogoh-ogoh bisa diadakan setiap tahun, sehingga kreativitas seni para yowana selalu mendapat wadahnya. "Sebenarnya juara bukan tujuan utama, tapi lebih ke konteks kerjasama, gotong-royong, saling bahu membahu, dan khususnya pesan yang kita sampaikan dalam sebuah hasil karya ogoh-ogoh itu adalah yang terpenting," ujar Ade Widiantara.

Ogoh-ogoh karya yowana ST Tunas Muda yang berhasil meraih juara I diberi judul 'Gerubug'. Ogoh-ogoh 90 persen menggunakan bahan ramah lingkungan. Ogoh-ogoh 'Gerubug' seluruh tubuhnya didominasi warna hitam berasal dari arang yang digunakan melumuri tubuh Ogoh-ogoh. Warna arang yang hitam sebagai representasi keterpurukan yang dialami sebagian besar orang pada masa pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, para pemenang lomba Ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pempov Bali mendapatkan hadiah uang tunai yang besarannya sesuai dengan prestasi yang diraih. Terbaik I untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta. Ogoh-ogoh terbaik II untuk masing-masing kabupaten/mota di Bali sebesar Rp 35 juta. Ogoh-ogoh terbaik III untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali sebesar Rp 25 juta. Dan sebanyak 144 ST terbaik kecamatan se-Bali mendapat hadiah masing-masing sebesar Rp 5 juta. *cr78

Komentar