nusabali

Chelsea Didepak Madrid, Tuchel Geram pada Wasit

  • www.nusabali.com-chelsea-didepak-madrid-tuchel-geram-pada-wasit

MADRID, NusaBali
Manajer Chelsea Thomas Tuchel geram pada wasit Szymon Marciniak atas tindakannya menangani VAR pada momen penting pada dalam The Blues kontra Real Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (13/4) dinihari WITA.

Ya, Tuchel juga memprotes saat hendak menyalami Marciniak, namun wasit ternyata tertawa bersama pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Tuchel pun mengecam tindakan wasit asal Polandia tersebut sangat tidak tepat.

Perasaan sensitif Tuchel bisa dimengerti setelah Chelsea memimpin 3-0, namun kebobolan dua kali dan tersingkir. Tuchel menggambarkan dirinya sangat kecewa sekaligus sangat bangga.

Pada pertemuan pertama di Stamford Bridge, Kamis (7/4) lalu , Madrid mengalahkan Chelsea 3-1 atas Chelsea. Pada leg kedua, Chelsea sempat unggul 3-0 lewat Mason Mount (15), Antonio Rudiger (51), dan Timo Werner (75). Sedangkan gol Madrid dicetak dicetak Rodrygo (80)dan Karim Benzema (96). Madrid unggul agregat 5-4 dan lolos ke semifinal menantang pemenang antara Manchester City atau Atletico Madrid.

Tuchel pun menilai Chelsea tak pantas tersingkir, karena hanya kalah beruntung, melakukan dua kesalahan yang berujung dua kali kebobolan, dan kurangnya efisiensi di depan gawang. Menurut Tuchel, keunggulan individu pemain Madrid juga jadi alasan Chelsea tersingkir.

Tuchel menyebut keputusan wasit soal VAR salah. Dia mengatakan seharusnya Marciniak mengecek sendiri tayangan VAR sebelum menganulir gol Marcos Alonso karena handball. Sang wasit malah membiarkan dirinya dipandu ofisial VAR, Tomasz Kwiatkowski.

Sementara itu, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti selamat dari laga menegangkan di Bernabeu. Kemenangan atas Chelsea mengingatkan laga lima pekan lalu, saat Madrid bangkit dari ketinggalan dua gol lawan Paris St Germain (PSG) untuk mencatat kemenangan heroik 3-1 sehingga menyingkirkan tim tamu dengan agregat 3-2 dalam 16 besar.

Ancelotti memuji para pemainnya karena menolak menyerah, bahkan setelah tertinggal 0-3 saat waktu tinggal 15 menit, sebelum Rodrygo menyamakan 4-4 secara agregat untuk memaksa perpanjangan waktu,  lalu Karim Benzema membuat gol penentu dari sundulan. Dia merasa perlu menenangkan diri dan mengevaluasi tim untuk memahami apa yang terjadi.

"Semakin menderita, kian bahagia saya. Namun banyak penderitaan dalam laga ini. Kami punya energi untuk memastikan laga tetap hidup. Para pemain tampil berani dan menghadapi laga ini bak pejuang,” kata Ancelotti. *

Komentar