nusabali

Pengecer Akui Gas 'Biru' Jadi Tak Laku

Harga LPG Makin Mahal

  • www.nusabali.com-pengecer-akui-gas-biru-jadi-tak-laku

JAKARTA, NusaBali
Penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi tabung 12 kilo gram (kg) di masyarakat rupanya mengalami penurunan.

Hal ini seiring dengan adanya kenaikan harga gas tabung berwarna biru tersebut di pasaran. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lapangan, harga jual LPG 12 kg bahkan ada yang telah tembus di level Rp 205.000 per tabung. Hal ini akhirnya berdampak pada penjualan LPG non subsidi itu sendiri.

Engkong, salah satu penjual LPG eceran yang ada di wilayah Tapos, Depok membeberkan bahwa sebelum adanya kenaikan harga, jumlah konsumen dari LPG non subsidi bisa dihitung jari. Apalagi, ditambah adanya kenaikan harga yang saat ini telah tembus hingga Rp 205.000, jumlah pembeli LPG non subsidi ini menurutnya menjadi semakin berkurang.

Akibatnya, dia mengaku tidak lagi menjual LPG 12 kg, namun hanya menjual LPG bersubsidi tabung 3 kg dan LPG non subsidi tabung 5,5 kg.

"Kalau saya jualnya yang LPG 5,5 kg harganya Rp 95.000. Kalau yang 12 kg saya malas (jual), mahal. Peminatnya juga jarang, kebanyakan 3 kg dan 5,5 kg aja," katanya seperti dilansir CNBC Indonesia, Selasa (12/4).

Untuk diketahui, PT Pertamina secara resmi telah menaikkan harga LPG non subsidi seperti tabung ukuran 5,5 kg dan 12 kg per hari Minggu, 27 Februari 2022.

Harga LPG non subsidi yang berlaku mulai 27 Februari 2022 ini sekitar Rp 15.500 per kg. Ini merupakan kenaikan harga LPG non subsidi untuk kali kedua sejak akhir Desember 2021 lalu.

Sebelum kenaikan harga di Desember 2021, harga LPG non subsidi dibanderol Rp 11.500 per kg, kemudian naik pada Desember 2021 menjadi Rp 13.500 dan kini naik lagi menjadi Rp 15.500/kg.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting menjelaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Dia juga menjelaskan kenaikan dua tahapan dari Desember yang lalu itu dilakukan demi mengurangi beban masyarakat pengguna LPG non subsidi.

"Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 USD/metrik ton, naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021," jelas Irto dalam keterangan resminya, Minggu (27/2). *

Komentar