nusabali

19 Krama Suspect Meningitis Karena Konsumsi Olahan Daging Babi yang Kurang Bagus

  • www.nusabali.com-19-krama-suspect-meningitis-karena-konsumsi-olahan-daging-babi-yang-kurang-bagus

Para korban dari 6 desa wilayah Badung Utara, semuanya dirawat di RSUD Mangusada

MANGUPURA, NusaBali

Sebanyak 19 krama Badung dinyatakan suspect (dicurigai) menderita meningitis, penyakit disebabkan bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS) yang penularannya dari babi ke manusia. Seluruh pasien suspect meningitis dengan gejala menyerupai DB atau chikungunya seperti demam, nyeri, dan kejang-kejang tersebut kini menjalani perawatan intensif di RSUD Mangusada, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.

Dari catatan pihak RSUD Mangusada, 19 pasien suspect mengenitis tersebut berdatangan ke rumah sakit, sejak 4 Maret 2017 lalu. Rinciannya, 16 pasien laki-laki dan 3 perempuan. Hingga Jumat (10/3), 19 pasien suspect Meningitis ini masih dirawat di RSUD Mangusada.

Direktur RSUD Mangusada, dr I Nyoman Gunarta, mengatakan 19 pasien suspect Meningitis ini berasal dari beberapa desa berbeda di wilayah Badung (Utara). Terbanyak asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, yakni 12 orang. “Dua (2) dari 12 pasien asal Desa Sibang Gede baru masuk ke rumsah sakit hari ini (kemarin),” ungkap dr Gunarta kepada NusaBali di RSUD Mangusada, Jumat sore.

Sedangkan 7 pasien suspect Meningitis lainnya berasal dari Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal (sebanyak 2 orang), Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal (2 orang), Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara (1 orang), Desa Taman, Kecamatan Abiansemal (1 orang), dan Desa Sulangani, Kecamatan Petang (1 orang).

Belasan pasisn suspect Meningitis ini dirawat empat ruangan terpisah. Sebanyak 13 pasien di antaranya dirawat di Ruang Oleg RSUD Mangusada. Sedangkan sisanya dirawat  di Ruang HCU RSUD mangusada (sebanyak 3 pasein), Ruang IGD RSUD mangusada (2 pasien), dan Ruang ICU RSUD mangusada (1 pasien).

Menurut dr Gunarta, secara umum kondisi belasan pasien suspect Meningitis ini sudah mulai membaik. “Saat ini kami berikan mereka infus, antibiotika secara injeksi, obat penurun panas, dan obat simtomatis. Kami juga melakukan pemeriksaan darah dan cairan otak,” terang dr Gunarta.

Dari hasil pemeriksaan sampel darah, kata dr Gunarta, 17 pasien yang menjalani perawatan ini dinyatakan suspect meningitis. Tapi, untuk memastikannya, saat ini tengah dilakukan uji laboratorium di RS Sanglah, Denpasar. “Hasil uji laboratorium akan keluar pada 16 Maret 2017 depan,” katanya.

Ada pun penyebab penyakit yang diderita 19 pasien suspect Meningitis ini diduga berasal dari makanan olahan dagung babi, seperti lawar, kuah komoh, dan sate. Namun, kata dr Gunarta, ini masih dugaan dan semuanya masih menunggu hasil uji kultur microbiologi di laboratorium.

“Dari pemeriksaan darahnya, mereka ini suspect Meningitis. Tapi, untuk pastinya, kami masih lakukan uji kultur microbiologi di laboratorium,” tandas dr Gunarta sembari menyebut seluruh pasien suspect Meningitis akan menjalani perawatan di rumah sakit selama 14 hari.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr Gede Putra Suteja, mengatakan penyakit yang diderita 19 krama Badung disebabkan bakteri Meningitis Streptococcus Suis (MTS). Bakteri ini muncul karena mengkonsumsi daging babi yang diolah secara tidak benar.

Menurut dr Putra Jaya, ciri-ciri penyakit meningitis ini menyerupai chikungunya dan deman berdarah (DB). “Bedanya, chikungunya dan demam berdarah terjadi karena gigitan nyamuk. Sedangkan meningitis terjadi karena bakteri dari daging babi yang pengolahanya kurang bagus,” papar dr Putra Suteja yang ditemui NusaBali di RSUD Mangusada, Jumat kemarin.

Putra Suteja mjenyebutkan, belasan krama yang dinyatakan suspect meningitis ini telah mendapat perawatan di RSUD Mangusada. Menurut dia, gejala penyakit meningitis ini tidak hanya ditemukan di Badung, namun juga di beberapa kabupaten/kota lainnya di Bali, seperti Tabanan, Buleleng, dan Denpasar.

Guna mengantisipasi merebaknya penyakit meningitis, Putra Suteja mengimbau kepada masyarakat untuk mengolah daging babi dengan baik, sebelum dikonsumsi. “Saya tegaskan tidak ada larangan mengkonsumsi daging babi, asalkan diolah dengan baik dan sumbernya juga dari babi yang sehat,” tandas birokrat asal Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung ini.

Sementara itu, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suisa, sempat terjun meninjau kondisi pasien suspect meningitis di RSUD Mangusada, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Jumat kemarin. Wabup Suiasa turun untuk memastikan seluruh krama yang suspect meningitis ini mendapat penanganan serius. “Sepanjang ber-KTP Badung, seluruh biaya rumah sakit bagi para korban akan digratiskan, melalui program Kartu Badung Sehat (KBS).” jelas Wabup Suiasa. * asa

Komentar