nusabali

Prof Sudiana Tegaskan Tak Maju Lagi

Sebagai Ketua PHDI Bali dalam Lokasabha VIII Hari Ini

  • www.nusabali.com-prof-sudiana-tegaskan-tak-maju-lagi

4 kandidat digadang gantikan Prof Sudiana, yakni I Nyoman Kenak (Ketua PHDI Denpasar), Gede Rudia Adiputra (Ketua PHDI Badung), I Nyoman Sukra (Ketua PHDI Bangli) dan Pinandita Ketut Pasek Swastika (Waka PHDI Bali).

MANGUPURA, NusaBali

Pucuk pimpinan Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali akan berganti lewat Lokasabha VIII PHDI Bali yang digelar di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, kawasan Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung pada Sukra Wage Landep, Jumat (8/4) hari ini. Ketua PHDI Bali selanjutnya dipastikan orang baru, lantaran ketua sebelumnya Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi menyatakan tak maju lagi karena sudah memimpin cukup lama, bahkan hingga tiga periode. Desas-desus yang terdengar, ada sejumlah nama kandidat muncul dalam memperebutkan posisi pimpinan lembaga umat Hindu tersebut.

Ketua Panitia Lokasabha VIII PHDI Bali, I Nyoman Kenak menjelaskan persiapan Lokasabha kali ini cukup singkat. Karena keterbatasan waktu, rapat-rapat persiapan dikombinasikan antara offline, online dan via zoom. Pelaksanaan Lokasabha VIII yang merupakan hajatan 5 tahun sekali ini akan menyusun program kerja dan rekomendasi, serta evaluasi dan penilaian atas kinerja pengurus PHDI Bali periode 2017-2022.

“Sekaligus nanti akan ada pemilihan pengurus periode 2022-2027. Para peserta kabupaten/kota akan mengusung siapa-siapa calon yang akan diusung untuk menjadi Ketua Pengurus Harian selanjutnya, termasuk Dharma Upapathi dan Paruman Walaka,” ujarnya.

Mengenai dipilihnya Puspem Badung sebagai tempat pelaksanaan Lokasabha VIII, menurut Kenak karena acara ini membutuhkan tempat yang representatif. Di samping itu, karena keterbatasan anggaran sehingga pihaknya berupaya bersurat memohon tempat kepada Bupati Badung agar bisa menyelenggarakan Lokasabha VIII di Puspem Badung. “Saya mencoba bersurat ke Puspem Badung karena saya lihat memang beberapa organisasi kerap melaksanakan acara di sini. Ternyata disambut positif dan sangat membantu bagi kepanitiaan,” jelas Ketua PHDI Kota Denpasar ini.

Sedangkan yang dipastikan hadir hari ini adalah perwakilan masing-masing kabupaten/kota terdiri dari Sulinggih 2 orang, Pengurus Harian 2 orang, dan Walaka 1 orang. Selain itu, semua pengurus PHDI Bali juga hadir hari ini. “Saat pembukaan besok (hari ini, Red) kami mengundang Gubernur Bali, Bupati/Walikota se-Bali, DPRD Bali, Polda Bali, Polres Badung, Pangdam, Kejaksaan, MDA, FKUB, serta Majelis-majelis Agama lainnya,” beber Kenak.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Lokasabha VIII PHDI Bali, I Made Arka menjelaskan, setelah pengurus yang lama menyampaikan laporan pertanggungjawaban, PHDI kabupaten/kota dan salah satu ormas di PHDI Bali akan memberikan pandangan umum. Pada laporan pandangan umum yang telah terbentuk, nantinya ketua PHDI kabupaten/kota baru akan menyampaikan calon. “Nanti kalau sudah sepakat di situ (laporan pandangan umum), berarti ada evaluasi. Tapi kalau tidak sepakat itu nanti diselesaikan di rapat formatur. Rapat formatur ini ada 11 orang yang akan membentuk kepengurusan,” jelas Arka.

Kasak kusuk yang beredar, kata Arka, sejauh ini ada empat kandidat yang digadang-gadang akan maju untuk menduduki kursi Ketua Pengurus Harian PHDI Bali. Mereka di antaranya Ketua PHDI Kota Denpasar I Nyoman Kenak, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra, Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra, dan Wakil Ketua PHDI Bali Pinandita Ketut Pasek Swastika. “Empat orang ini memang digadang-gadang untuk memimpin PHDI Bali ke depannya,” jelas Sekretaris PHDI Kota Denpasar tersebut. Disinggung mengenai kandidat eksternal di luar organisasi, kata Arka, sah-sah saja jika ingin maju sepanjang ada yang mengusulkan dalam pandangan umum.

“Boleh saja kalau ada yang mengusulkan. Yang menentukan untuk menjadi figur ini adalah yang mempunyai hak suara dari kabupaten/kota bersama satu ormas tingkat provinsi dan pusat. Karena ini sifatnya ngayah, jadi tidak ada istilahnya gontok-gontokan untuk mencari figur calon Ketua PHDI,” tegasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua PHDI Bali periode 2017-2022 Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi membenarkan jika dirinya tidak akan maju lagi dalam Lokasabha VIII PHDI Bali yang akan digelar hari ini. Dirinya pun berharap ketua baru yang terpilih nantinya bisa lebih baik dari pengurus sebelumnya.

“Sudah masanya selesai dan memang sudah waktunya berganti kepemimpinan, biar tidak melanggar aturan organisasi. Sekarang kesempatan bagi kawan-kawan lain untuk memimpin. Saya berharap kepemimpinan yang baru bisa lebih baik, lebih mengayomi dan mempersatukan umat serta bisa sebagai media komunikasi bagi semua pihak,” harap Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa ini. Prof Sudiana menjadi Ketua PHDI Provinsi Bali cukup lama, yakni selama tiga periode (2007-7012, 2012-2017 dan 2017-2022). *ind

Komentar