nusabali

Diciptakan Sekitar Tahun 1917, Rekonstruksi Tahun 2017

Pementasan Tari Rejang Pala Saat Usaba Dalem

  • www.nusabali.com-diciptakan-sekitar-tahun-1917-rekonstruksi-tahun-2017

AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem menggelar Usaba Dalem di Pura Pesamuan Agung, Desa Adat Nongan, Anggara Umanis Landep, Selasa (5/4).

Usaba Dalem diisi dengan pementasan tari Rejang Pala oleh 11 remaja putri. Ciri khas penari Rejang Pala adalah gelungan berisi aneka buah yang merupakan persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tari Rejang Pala rutin dipentaskan saat Usaba Dalem di Pura Pesamuan Agung.

Bendesa Adat Nongan, I Komang Yadnya mengatakan, tari Rejang Pala rutin dipentaskan setiap Usaba Dalem sejak tahun 2017. Sebelumnya, tarian yang diciptakan pada tahun 1917 ini sempat mati suri. Setelah ada program rekonstruksi dibantu dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Ida Ayu Ani dan Jro Mangku Yoganata sebagai penata tabuh, Tari Rejang Pala hidup kembali. Sebelum pentas, penari berbaris rapi di jalan raya depan Pura Pesamuan Agung. Dandanan penari cukup unik, gelung dihias aneka buah lokal. Menandakan sarwa prani, anugerah Sang Maha Pemurah.

Persembahan yang berisi buah-buahan lokal sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah kemakmuran yang dilimpahkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dikembalikan dalam bentuk yadnya. Maknanya, agar di kemudian hari kembali dianugerahi kemakmuran untuk kesejahteraan umat manusia. Gerak tari juga sederhana, tetapi sangat religius. Penari itu ngayah mewakili 13 banjar adat yakni Banjar Adat Manggaan, Banjar Adat Ambengan, Banjar Adat Pande, Banjar Adat Bujaga, Banjar Adat Nongan Kaler, Banjar Bucu, Banjar Adat Bukian, Banjar Adat Sekar, Banjar Adat Sigar, Banjar Adat Tengah, Banjar Adat Saren Kaler, Banjar Adat Saren Tengah, dan Banjar Adat Saren Kelod. *k16

Komentar