nusabali

Tingkat Hunian Hotel Terus Meningkat

ITDC Harapkan Pariwisata Cepat Pulih

  • www.nusabali.com-tingkat-hunian-hotel-terus-meningkat

MANGUPURA, NusaBali
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, mencatat adanya peningkatan hunian di akomodasi yang dikelola dalam periode tiga bulan pertama (triwulan) tahun 2022.

Bahkan peningkatan hunian mencapai 182 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Selain hunian, peningkatan juga terjadi pada sektor kunjungan wisatawan yang mencapai 124 persen pada periode yang sama.

Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan dalam pencatatan pada 1 Januari - 31 Maret 2022, tingkat hunian atau occupancy rate dan kunjungan sama-sama mengalami peningkatan. Peningkatan itu menunjukkan pertumbuhan positif, bahkan lebih dari 100 persen. Tingkat hunian di kawasan The Nusa Dua selama triwulan pertama pada Januari tercatat 20,15 persen, Februari 12,78 persen, dan Maret 30,77 persen.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lanjut Ardita, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Pada periode Januari tahun 2021 tercatat 7,71 persen, Februari 5,08 persen, dan Maret 9,80 persen. “Kalau rata-rata triwulan pertama tahun 2022 ini, yakni 21,23 persen. Sementara, tahun lalu (2021) rata-rata tiga bulan pertama itu sebesar 7,53 persen, sehingga jika dibandingkan dengan saat ini, ada peningkatan sebesar 182 persen,” jelas Ardita, Selasa (5/4).

Untuk tingkat kunjungan di kawasan The Nusa Dua juga mengalami peningkatan. Ardita mengaku peningkatan di sektor kunjungan mencapai 124 persen, di mana pada periode triwulan 2022 ini,sebanyak 60.388 orang. Sementara, untuk periode pencatatan yang sama tahun lalu hanya berada di angka 26.913 orang. Atas peningkatan itu, Ardita mengaku bersyukur, karena kembali menunjukkan tren positif. Peningkatan ini antara lain didorong oleh meningkatnya kegiatan event, kunjungan wisatawan domestik, jumlah pertemuan yang diselenggarakan di dalam kawasan serta kebijakan bebas karantina dan Visa on Arrival (VOA) untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia melalui Bali. “Kami harapkan peningkatan ini dapat terus terjaga seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan,” harap Ardita.

Selain itu, peningkatan juga disebabkan pada periode Januari-Maret 2022, beberapa event berskala internasional telah dilaksanakan di kawasan The Nusa Dua, antara lain Goldcoin Conference, COP-4 Minamata Convention on Mercury, serta 144th Assembly of The Inter Parliamentary Union (IPU) yang diikuti oleh lebih dari 1.000 orang. Pada akhir Maret lalu, Pulau Peninsula juga kembali menjadi lokasi event outdoor dengan jumlah peserta mencapai 1.000 orang, setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi. Ke depan, beberapa event juga telah terjadwal dilaksanakan di kawasan The Nusa Dua pada tahun 2022, di antaranya event Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada Mei 2022, Bali and Beyond Travel Fair 2022 pada Juni 2022, serta rangkaian event KTT G-20 pada akhir tahun 2022.

“Sebagai sebuah destinasi wisata berkonsep world class tourism complex, kawasan The Nusa Dua memiliki kelengkapan akomodasi lebih dari 5.000 kamar hotel serta fasilitas MICE yang mampu menampung lebih dari 20.000 delegasi. Sampai Maret 2022, tercatat sebanyak 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari total 21 hotel dan villa yang ada di kawasan,” sebut Ardita.

Sementara, sebagai kawasan yang ditetapkan menjadi Green Zone Destination, The Nusa Dua telah menerapkan sejumlah tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan (prokes), mewajibkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) bagi kawasan dan akomodasi, menyelesaikan program vaksinasi dan booster Covid-19 bagi seluruh pekerja di dalam kawasan, serta mendorong pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya untuk memitigasi penyebaran Covid-19 di kawasan dan sekitarnya.

“Saat ini tingkat kunjungan dan occupancy rate The Nusa Dua belum normal seperti sebelum pandemi. Namun, kami optimis tren pertumbuhan akan terus terjaga hingga akhir tahun ini. Semoga saja dengan kebijakan pemerintah terkait karantina dan VoA bagi PPLN, wisatawan mancanegara dapat kembali datang ke Bali, sehingga upaya pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya Bali dapat berjalan dengan baik,” tandas Ardita. *dar

Komentar