nusabali

Gunakan Bade Tumpang 9 dan Lembu Cemeng

Palebon Pangelingsir Puri Anyar Kerambitan

  • www.nusabali.com-gunakan-bade-tumpang-9-dan-lembu-cemeng

TABANAN, NusaBali
Puncak upacara palebon pangelingsir Puri Anyar Kerambitan, Anak Agung Ngurah Oka Silagunadha, dilaksanakan Soma Keliwon Landep, Senin (4/4) di Setra Adat Kerambitan, Kecamatan Kerambitan.

Palebon menggunakan bade  tumpang sembilan untuk mengusung jenazah almarhum dari rumah duka di Puri Anyar Kerambitan dalam prosesi menuju setra, yang berjarak sekitar 2  kilometer ke arah tenggara dari Puri Anyar Kerambitan. Sedangkan untuk wadah pembakaran jenazah menggunakan petulangan lembu cemeng.

Rangkaian prosesi upacara palebon antara lain ngawit nyiraman, ngelelet dan  ngeringkes nyiraman pada Sukra Paing Sinta, bertepatan dengan hari Tilem Kadasa, Jumat (1/4). Pada saat nyiraman  ngelelet dan ngeringkes hadir para pangelingsir puri se-Bali. Diantaranya Ida Dalem Semaraputra dari Puri  Agung Klungkung. Juga hadir Wagub Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace yang  juga tokoh dari Puri Agung Ubud, Gianyar.

Redite Wage Landep, Minggu (3/4), telah dilaksanakan prosesi muspa, maider  di Desa Adat Bale Agung Kerambitan. Sebelum akhirnya digelar puncak upacara palebon, Senin (4/4),  yang dipuput Ida Pedanda  dari Griya Tamansari, Tabanan.

Prosesi  dimulai sejak pukul 09.30 Wita, diawali dengan ngungahan atau menaikkan layon (jenazah). Mulai dari mengambil jenazah di Bale Semanggen, melewat ancak saji puri. Setelah itu baru menaikkan jenazah ke bade tumpang 9 dengan tinggi sekitar 15 meter.

Terlihat di atas bade, Anak Agung Ngurah Made Adnyapraba selaku Yajamana karya dari Puri Agung Kerambitan, kemudian putra almarhum, Anak Agung Ngurah Agung Bagus Erawan.  Urutan prosesi menuju setra antara lain  gamelan  tektekan, di belakangnya barisan pembawa  piranti  upakara, pembawa  senjata pusaka puri diantaranya tombak, bandrangan dan lainnya, disusul  gayot. Di belakang gayot, pemundut  tirta-tirta utama yang akan digunakan pada saat pelebon, lanjut angklung, lembu dan bade, baleganjur dan krama atau warga dari Desa Adat Bale Agung Kerambitan dan sekitarnya.  Termasuk warga negara asing terlihat diantara krama yang tumpah ruah mengiringi prosesi palebon. Dari bengingah Puri Anyar Kerambitan ke arah selatan melalui Jalan Wirabumi sebelah timur Puri Anyar ke selatan, setelah di ujung selatan ke arah timur hingga tiba di setra. Dilanjutkan prosesi menurunkan jenazah dari bade kemudian ditempatkan pada petulangan lembu cemeng.  Kemudian berlanjut dengan puncak palebon pukul 11.00 Wita. Rangkaian pelebon diakhiri upacara Nganyut di Segara Kelating, Desa Kelating pada pukul 17.30 Wita.

Anak Agung Rai Budi Utama, salah seorang angga Puri sekaligus prawartaka (panitia) menjelaskan, upacara palebon almarhum Anak Agung Ngurah Oka Silagunadha, mengambil tingkatan upacara Utamaning Madya. “Karena beliau adalah pamade (wakil) Anglurah  Kerambitan, sekaligus tokoh seni,” jelasnya di sela-sela pelaksanaan palebon.  

Pihaknya menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak, krama, braya, pangelingsir , sameton puri dan semua pihak sehingga pelaksanaan palebon berjalan lancar.

Hal senada disampaikan Anak Agung Ngurah Agung Bagus Erawan, putra almarhum AA Ngurah Oka Silagunadha,  berterimakasih kepada semua pihak, kepada masyarakat, sameton, kerabat termasuk wisatawan yang ikut terlibat sehingga prosesi upacara pelebon ayahandanya berjalan lancar. “Sekali lagi kami berterimakasih, semoga ayahanda kami mendapatkan tempat yang baik di alam sana,” ujarnya.   Dia juga berharap prosesi palebon  bisa menjadi inspirasi  ke depan, di mana wisman dan  ekspatriat ikut berpartisipasi dalam prosesi pelebon.

Sebagaimana diberitakan Anak Agung Ngurah Oka Silagunadha, meninggal dunia pada 7 Maret 2022 sekitar pukul 10.30 wita di Rumah Sakit Unud, Jimbaran, Kuta Selatan. Selain  berkarier sebagai PNS, salah satu jabatannya adalah Kepala Protokol Pemda Bali pada zaman Gubernur Bali Ida Bagus Mantra, almarhum adalah salah seorang tokoh seni budaya dan pariwisata. Sebagai tokoh pariwisata, AA Ngurah Oka Silagunadha sudah membuka puri untuk tujuan kunjungan wisman, khususnya ke  Puri Anyar Kerambitan mulai tahun 1967.

Bertalian dengan tokoh pariwisata, almarhum  pencipta Tari Tektekan  salah satu tari khas yang kerap dipentaskan menyambut wisatawan. AA Ngurah Oka Silagunadha meninggalkan 3 anak, 1 putri dan 2 putra, serta 8 cucu. Sedangkan istrinya I Gusti Endang Erawati sudah mendahului meninggal dunia.  *k17

Komentar