nusabali

Disdikpora Ingatkan Siswa Tak Ngobrol Saat Istirahat

Pembelajaran Tatap Muka Serentak di Denpasar

  • www.nusabali.com-disdikpora-ingatkan-siswa-tak-ngobrol-saat-istirahat

Orangtua siswa diimbau tidak mendahului menjemput putra-putrinya. Setibanya di sekolah, siswa langsung diajak pulang, tidak lagi diajak singgah ke mana-mana.

DENPASAR, NusaBali
Pembelajaran tatap muka (PTM) serentak di Kota Denpasar digelar mulai Senin (4/4). Seluruh sekolah PTM dengan kapasitas 50 persen selama dua pekan mendatang. Saat PTM, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mengimbau siswa agar tidak mengobrol saat jam istirahat.

Kepala Disdikpora Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama mengungkapkan, PTM serentak digelar baik SD maupun SMP mulai Senin kemarin. Kendati demikian sebelumnya sudah ada 14 SMP, 2 SMP negeri dan 12 SMP swasta, yang mendahului buka PTM pada Jumat (1/4) lalu.

Dalam proses belajar mengajar saat ini, masih diatur sebanyak 50 persen selama dua pekan mendatang. Jika selama dua pekan kondisi normal, maka PTM kemungkinan akan digelar 100 persen.

“Saat ini masih 50 persen selama dua minggu ke depan. Tetapi SMPN 14 Denpasar sudah 100 persen karena siswanya hanya dua tingkat. Sisanya setelah evaluasi dua minggu ini, kalau bagus ya kemungkinan bisa 100 persen,” ujar Agung Wiratama.

Agung Wiratama mengatakan, kendati sudah PTM dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai dengan aturan, namun beberapa syarat harus dipatuhi oleh pihak sekolah, siswa, dan orangtua siswa. Syarat dimaksud di antaranya, saat jeda belajar karena pergantian siswa, sekolah wajib melakukan penyemprotan disinfektan ke semua ruang kelas.

Selanjutnya, siswa yang mengikuti PTM dilarang mengobrol dengan teman mereka saat jam istirahat. “Itu untuk menghindari kontak langsung antara siswa dan menghindari penyebaran Covid-19. Karena kita tidak tahu, bisa saja salah satu siswa memiliki gejala, ini agar tidak menyebar,” ucap Agung Wiratama.

Selain itu, orangtua siswa juga dilarang mendahului menjemput putra-putrinya. Mereka wajib tepat waktu, karena sampai di sekolah siswa langsung diajak pulang, tidak lagi diajak singgah ke mana-mana.

“Biasanya kalau orangtua siswa menjemput kan mereka mendahului, bahkan ngobrol-ngobrol sama orangtua siswa lainnya. Itu kami larang, biar mereka jemput tepat waktu langsung pulang, tidak boleh singgah-singgah ke mana-mana. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kesehatan siswa,” kata Agung Wiratama.

Dari pantauan, siswa di beberapa SD dan SMP menerapkan prokes ketat. Sejak masuk halaman sekolah, mulai dari pengecekan suhu tubuh, pemakaian masker, cuci tangan hingga kelengkapan hand sanitizer. *mis

Komentar