nusabali

14 SMP di Denpasar Awali PTM

  • www.nusabali.com-14-smp-di-denpasar-awali-ptm

Sebanyak 2 SMP negeri dan 12 SMP swasta sudah menyelenggarakan PTM 100 persen, mulai Jumat (1/4). SMP lainnya memulai PTM serentak pada Senin (4/4).

DENPASAR, NusaBali

Sebanyak 2 SMP negeri dan 12 SMP swasta di Denpasar mengawali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Jumat (1/4). Sisanya, sebanyak 46 SMP swasta dan 12 SMP negeri memilih untuk PTM serentak pada Senin (4/4) karena masih mempersiapkan kelengkapan belajar mengajar.

Ke-14 SMP yang sudah mengawali PTM yakni SMPN 14 Denpasar, SMPN 7 Denpasar, SMP Santo Yoseph, SLUB Saraswati, SMP PGRI 6 Denpasar, SMP Tawakal, SMP Harapan Mulia, SMP Dharma Wiweka, SMP Dharma Praja, SMP Swadharma, SMP Harapan Mulya, SMP Sapta Handika, SMP Sila Dharma, dan SMP Bali Island School (BIS) Denpasar.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama, Jumat (1/4), mengemukakan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali untuk membuka kembali PTM, SMP dan SD di Kota Denpasar langsung menyesuaikan.

Namun, dalam penyesuaian itu sebagian besar sekolah di Denpasar memilih untuk buka PTM hari Senin mendatang. Sebab, untuk membuka PTM perlu kesiapan dari pihak sekolah. Kendati banyak yang memilih hari Senin, ada juga yang sudah mendahului memberlakukan PTM.

Untuk jenjang SMP sudah ada 14 sekolah yang mengawali buka, 2 SMP negeri dan 12 SMP swasta. Selebihnya memilih memulai PTM pada hari Senin mendatang sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah. “Yang sekarang bertepatan dengan pemberlakuan SE Gubernur yang mengawali PTM ada 14 SMP. 2 SMP negeri 12 SMP swasta,” kata Agung Wiratama, Jumat kemarin.

Agung Wiratama mengemukakan sebanyak 46 SMP swasta dan 12 SMP negeri memilih untuk PTM pada 4 April 2022. “Khusus untuk SD juga serentak Senin ini, walaupun sudah diberikan PTM ke-4 kecamatan di Denpasar belum ada yang PTM,” ujarnya.

Agung Wiratama menambahkan, untuk PTM saat ini seluruh sekolah sudah menyiapkan segala sarana prasarana khususnya penunjang protokol kesehatan (prokes). Namun, dengan kondisi seperti ini aturan PTM masih 50 persen dalam dua pekan ke depan.

Agung Wiratama juga mengimbau kepada orangtua siswa, untuk penjemputan anak-anak mereka juga wajib mematuhi prokes dengan waktu penjemputan sesuai dengan jam yang ditentukan. “Jangan sampai orangtua siswa malah sengaja menjemput sebelum waktunya biar bisa kumpul-kumpul, itu jangan,” tegas Agung Wiratama.

Mantan Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar ini menambahkan, para guru juga wajib memperhatikan dengan seksama dan dijaga siswanya agar tetap menerapkan prokes di dalam lingkup sekolah.

Sementara, Kepala Sekolah SMPN 14 Denpasar Ni Nengah Sujani saat diwawancarai di sekolahnya mengatakan, SMPN 14 Denpasar termasuk salah satu yang mengawali PTM. Pemberlakuan PTM ini langsung 100 persen karena SMPN 14 Denpasar, memiliki cukup ruang untuk siswa tidak berkerumun.

Jumlah siswa di SMP tersebut sebanyak 535 siswa. Jumlah tersebut terdiri dari, kelas VII sebanyak 240 siswa sedangkan kelas VIII sebanyak 295 siswa. “Jumlah itu memungkinkan untuk siswa menerapkan prokes, apalagi sekolah kami kan luas,” kata Nengah Sujani.

Selain itu, untuk jam belajarnya disesuaikan dengan jam belajar darurat di masa pandemi yakni 6 jam pelajaran. Siswa mulai belajar pukul 07.30 Wita dan mereka pulang pukul 11.55 Wita.

Di jenjang SMA, SMA Negeri 5 Denpasar adalah sekolah yang langsung memberlakukan PTM, meski pelaksanaannya dibagi 2 sesi. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Denpasar Dra Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati MSos, Jumat (1/4) pagi, menuturkan sekolahnya mengikuti arahan Kadisdikpora Provinsi Bali yang meminta sekolah melaksanakan PTM secara terbatas terlebih dahulu.

Kegiatan ekstrakurikuler belum berjalan dan kantin sekolah pun masih tutup. Kebetulan saat ini kelas XII sedang libur setelah mengikuti ujian sekolah, sehingga pada pelaksanaan PTM, sekolah beralamat di Jalan Sanitasi Nomor 2, Sidakarya, Denpasar Selatan, ini baru diikuti oleh siswa kelas X dan XI saja. “Yang masuk sekarang adalah kelas X dan kelas XI, saya bagi jadi dua shift,” ujar Cok Mirah.

Kelas X dan XI masing-masing memiliki 12 ruangan kelas, siswa dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama pukul 07.30 – 10.30 Wita dan sesi kedua pukul 11.00 – 14.00 Wita. “Masing-masing lima jam pelajaran, satu jam pelajaran durasinya 40 menit,” imbuh mantan Kasek SMA Negeri 7 Denpasar, ini.

Sebelum memutuskan melaksanakan PTM pada 1 April, sekolah yang memiliki jumlah siswa sebanyak 1.378 orang sudah meminta surat persetujuan melaksanakan PTM kepada masing-masing orangtua siswa. Menurut Cok Mirah, semua orangtua siswa setuju dengan dilaksanakannya PTM saat ini.

Sementara itu PTM terbatas di sekolah kejuruan bahkan sudah dilakukan sejak pekan lalu. Kegiatan praktik dilakukan untuk persiapan mengikuti uji kompetensi. Dalam PTM terbatas, siswa yang hadir dibatasi sebanyak 50 persen.

“Untuk praktik sudah kami jalankan 50 persen seminggu terakhir, karena kami persiapan uji kompetensi,” kata Kasek SMK Pariwisata Harapan I Gusti Made Artika SPd, MPd.

Sekolah bertempat di Jalan Raya Sesetan, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, akan lanjut melaksanakan PTM dengan menghadirkan seluruh siswa yang berjumlah 565 orang secara bersamaan mulai Senin (4/4). “Tanggal 1 April kan sebenarnya boleh, tapi kami tidak tergesa-gesa, karena butuh persiapan ruangan supaya bisa mengatur jarak,” ujar Artika. *mis, cr78

Komentar