nusabali

Patung Kapten I Wayan Dipta Jadi Ikon Baru Gianyar

Berbobot 4 Ton, Tinggi 13,5 Meter, Diresmikan 12 April Nanti

  • www.nusabali.com-patung-kapten-i-wayan-dipta-jadi-ikon-baru-gianyar

GIANYAR, NusaBali
Patung Kapten I Wayan Dipta yang dibangun Pemkab Gianyar di Taman Dharma Giri atau di ujung barat Jalan Bypass Dharma Giri, Gianyar, akan diresmikan tanggal 12 April 2022 mendatang.

Peresmian patung pahlawan asal Gianyar tersebut juga dirangkaikan dengan HUT Kota Gianyar ke 251. Kabag Tapem Kabupaten Gianyar, I Nyoman Wenaya Adiwirata menjelaskan Patung Kapten I Wayan Dipta akan menjadi ikon baru Kabupaten Gianyar. Dibangunnya Patung Kapten I Wayan Dipta tidak terlepas dari momentum atau peristiwa penting yang merupakan cita rasa kebanggaan masyarakat Gianyar terhadap perjuangan Kapten I Wayan Dipta.

Hal itu kemudian diwujudkan oleh perjuangan Bupati Gianyar beserta jajaran dan elemen tokoh masyarakat, yaitu mewujudkan berdirinya Patung Pahlawan Kapten I Wayan Dipta yang berada di sekitaran Taman Dharma Giri Gianyar.

Patung ini tampak kokoh, estetik dan menyinari dengan pancaran wajah Patung Pahlawan Kapten I Wayan Dipta untuk menuntun dan mengarahkan Gianyar yang menjadi lebih baik dan Gianyar yang aman. “Sehingga momen peresmian Patung Pahlawan Kapten I Wayan Dipta ini tidak serta merta dilewatkan begitu saja dalam rangkaian HUT Kota Gianyar,” jelas Adiwirata saat dikonfirmasi, Rabu (30/3).

Ditambahkannya, peresmian patung Kapten I Wayan Dipta rencananya akan digelar tanggal 12 April 2022 dan diisi dengan balutan unsur seni budaya dalam jiwa kepahlawanan dan jiwa bhakti terhadap Bumi Gianyar, bumi seni budaya, yang dijadikan sebagai pusat peradaban dari sejarah perkembangan adat dan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.  

“Peresmian akan diisi dengan penampilan seni budaya mulai dari tari-tarian, gamelan, peragaan melukis perjuangan Kapten I Wayan Dipta, fashion show dan sebagainya,” lanjutnya. Sebelumnya akan dilakukan gladi bersih pada tanggal 11 April 2022 dengan mengusung konsep akulturasi koreografi yang akan disajikan dengan kemasan yang dituangkan dalam sajian nilai-nilai kepahlawanan, nilai-nilai estetika seni dan budaya menjadi satu kesatuan dalam menciptakan suatu prosesi peresmian Patung Pahlawan Kapten I Wayan Dipta.

“Sehingga akan menjadi balutan yang begitu agung, berwibawa, mempunyai nilai-nilai jiwa kepahlawanan. Para seniman yang akan tampil dari semua unsur kurang lebih 300 orang pengisi acara baik dari suguhan, akulturasi, ataupun entertain lainnya yang menjadi satu kesatuan,” paparnya.

Patung dengan pose Kapten Dipta berdiri memegang senjata sejenis samurai ini  dipasang menghadap ke barat laut. Patung dengan bobot 4 ton ini dibuat oleh Pematung I Nyoman Sudarwa. Pembuatan patung sebelumnya dilakukan di studionya yang berlokasi di Jalan Trengguli, Denpasar Timur.

Pematung Nyoman Sudarwa yang asal Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini sebelumnya mengatakan membuat patung Kapten Dipta adalah suatu hal yang istimewa, meskipun dia sudah sering membuat patung, mulai dari patung orang megambel di Denpasar, Badung, hingga patung kereta kuda di Beringkit.

"Ini sangat istimewa, bahkan sangat terikat karena menyangkut tokoh. Kalau memang ada revisi dari keluarga itu akan sulit dan terus diperbaiki. Kalau pas wajahnya ya itu artinya keberhasilan bagi saya," tegas Sudarwa. Maka dari itu dia juga harus menjalin ikatan dengan sosok Kapten Dipta agar patung yang dibuat dapat maksimal.

Patung Kapten I Wayan Dipta yang berdiri kokoh di pertigaan Bypass Dharma Giri, Buruan atau di sebelah selatan Patung Kebo Iwa ini menelan anggaran sebesar Rp 4,446 miliar yang bersumber dari APBD kabupaten Gianyar tahun 2021. Patung Kapten I Wayan Dipta memiliki tinggi mencapai 6,5 meter, ditambah dengan pedestal dengan tinggi 7 meter, sehingga total tinggi patung dari pedestal mencapai 13,5 meter. Di bawah Taman Patung juga terdapat basement untuk parkir kendaraan roda empat dan roda dua, sehingga saat ada masyarakat yang datang, kendaraan mereka tidak akan mengganggu lalu lintas di Jalan By Pass Dharma Giri Gianyar. Nantinya, basement tersebut juga akan digunakan untuk para suporter yang menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Patung ini sendiri telah rampung pada akhir Desember 2021 lalu. Namun peresmiannya baru akan dilakukan pada 12 April nanti berbarengan dengan momentum HUT ke 251 Kota Gianyar.  

Dalam salah satu buku Prof I Wayan P Windia, guru besar Fakultas Hukum Universitas Udayana, mengungkapkan Kapten I Wayan Dipta salah satu sosok di antara 1.371 pahlawan yang dikenal terlibat revolusi fisik di Bali. Dipta berasal dari Banjar Teges Kaja, Kelurahan Gianyar. Dia Komandan Pemuda Republik Indonesia Kabupaten Gianyar berusia 20 tahun.

Pejuang asal Gianyar itu memang berumur yang pendek. Ia wafat dalam usia belia, 20 tahun. Berbeda dengan adik laki-lakinya, I Made Djapa -- meninggal pada usia 83 tahun.

Gugur muda, Dipta tidak punya keturunan karena kala itu belum menikah. Selain Made Djapa, ia juga punya dua adik perempuan yang telah menikah. Namun, mereka juga sudah meninggal. Jadi, yang meneruskan keturunan pahlawan itu tinggal anak-anak Made Djapa. Kapten Dipta wafat pada 12 April 1946. Pascakemerdakaan ia dikatakan sempat bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai. Ia turut bergerilya mempertahankan NKRI yang dipecah belah oleh kolonial Belanda. Kapten Dipta terkenal akan keberaniannya melawan penjajah.

Sementara selain peresmian Patung Kapten I Wayan Dipta, HUT ke 251 Kota Gianyar juga akan diisi dengan sejumlah kegiatan mulai dari lomba anjing sehat tingkat nasional, lomba barista, hingga lomba bonsai. Ada juga pameran kuliner, peragaan busana kain ikat Gianyar.

Sayangnya Adiwirata mengaku tak tahu pasti berapa anggaran yang digelontorkan untuk perayaan HUT Kota Gianyar tahun ini. Sebab menurutnya anggaran ada di masing-masing OPD yang menjadi leading sector dari kegiatan tersebut. “Misalnya lomba barista itu leading sectornya Disdikpora maka anggarannya ada di Disdikpora. Kalau yang untuk wewantenan dalam peresmian itu di Kesra anggarannya. Sedangkan kalau untuk seni dan budayanya seperti tari dan gamelan itu anggarannya di Dinas Kebudayaan langsung,” jelasnya.

Puncak HUT ke 251 Kota Gianyar yang mengambil tema ‘Budaya Pramaning Pawangunan Gianyar” itu akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2022 yang diisi dengan apel HUT. Sedangkan untuk lomba-lomba ada juga yang digelar setelah tanggal 19 April 2022. Pihaknya pun telah menggelar rapat finalisasi peringatan HUT Kota Gianyar bersama Asisten I Setda Kabupaten Gianyar, Selasa (29/3). “Semoga semuanya berjalan sesuai rencana dan jika ada perubahan tentu akan segera kita komunikasikan dengan pimpinan,” ujarnya. *nvi

Komentar