nusabali

Longsor Gerus Dua Merajan di Jineng Agung

Belasan Rumah Warga Kebanjiran di Samiana

  • www.nusabali.com-longsor-gerus-dua-merajan-di-jineng-agung

Hujan deras yang terjadi sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari memicu terjadinya longsor.

NEGARA, NusaBali

Hujan deras yang terjadi pada Jumat (25/3) dinihari, menyebabkan bencana tanah longsor di dua merajan warga Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Di samping merobohkan tembok panyengker merajan, bencana longsor ini turut merobohkan empat bangunan palinggih di areal merajan kedua korban.

Dua areal merajan warga yang tergerus longsor tersebut, masing-masing milik keluarga I Wayan Darmika, 28, dan Ni Kadek Ida Arini, 33. Bencana longsor di merajan kedua korban yang rumahnya bersebelahan itu, diketahui terjadi saat masih berlangsung hujan pada sekitar pukul 02.30 Wita. Di mana sebelum terjadi bencana longsor pada Jumat dinihari itu, hujan yang cukup deras sudah mengguyur wilayah Kelurahan Gilimanuk sejak Kamis (24/3) malam.

Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengatakan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana longsor tersebut. Namun bencana longsor yang menggerus dua areal merajan warganya itu, merobohkan dua bangunan, termasuk tembok panyengker di masing-masing merajan korban.

Di merajan korban Darmika sendiri, palinggih yang roboh adalah palinggih rong tiga dan palinggih surya. Sedangkan di merajan rumah korban Ibu Arini, yang roboh adalah palinggih rong tiga dan palinggih rong dua. "Dari kejadian itu, diperkirakan kerugian total sekitar Rp 100 juta," ujar Gus Tony, yang sempat turun melakukan pengecekan bersama Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha, Jumat kemarin.

Selain bencana longsor di Lingkungan Jineng Agung, hujan deras di Kelurahan Gilimanuk pada Kamis malam hingga Jumat dinihari kemarin, juga diketahui menyebabkan bencana banjir di Lingkungan Samiana. Total ada 13 rumah warga yang sempat terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 40 centimeter. Hingga Jumat pagi kemarin, masih terjadi genangan air di beberapa rumah warga.

Menurut Gus Tony, di wilayah pemukiman warga yang kebanjiran di Lingkungan Samiana itu, termasuk wilayah langganan banjir. Banjir di wilayah pemukiman warga itu, karena belum ada drainase. Sebelum dijadikan pemukiman warga, di wilayah pemukiman yang berada di dataran rendah itu, termasuk salah wilayah penampungan air hujan.

Terkait penanganan banjir di Lingkungan Samiana itu, kata Gus Tony, sudah sering diajukan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Namun sementara usulan penganan banjir di lokasi tersebut, belum diprioritaskan. "Setiap Musrembang kita usulkan pembanguan drainase di sana. Cuma belum ada respons," ucap Gus Tony yang juga mantan Sekretaris Lurah Gilimanuk ini.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, terkait adanya bencana longsor serta banjir di Gilimanuk itu, sudah diatensi jajaranya. Untuk bencana longsor yang terjadi di merajan warga Lingkungan Jineng Agung itu, nantinya berusaha difasilitasi permohonan bantuan ke BPBD Provinsi. Begitu juga terkait banjir di Lingkungan Samiana, dikoordinasikan ke instansi terkait.

Mengenai genangan air di halaman beberapa rumah warga Lingkungan Samiana, kata Agus, sudah ditangani jajarannya. Dilakuan penyedotan dengan mesin penyedot air. "Tadi sisa genangan air di sana juga sudah mulai surut. Masih ada genangan air sekitar 20 centimeter. Tetapi biar lebih cepat, kita bantu lakukan penyedotan," ujar Agus Artana. *ode

Komentar