nusabali

Wisatawan Makin Ramai, Pedagang Pantai Kuta Girang

  • www.nusabali.com-wisatawan-makin-ramai-pedagang-pantai-kuta-girang

MANGUPURA, NusaBali.com - Kunjungan wisatawan ke Bali berangsur meningkat pasca pemerintah melonggarkan beberapa aturan perjalanan di dalam negeri maupun dari mancanegara.

Sepekan terakhir kedatangan penumpang domestik melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dilaporkan mulai stabil di angka dua digit alias selalu melewati 10.000 penumpang.

Sementara wisatawan mancanegara kendati masih minim, sudah mendekati angka kedatangan 1.000 orang per hari.

Pantauan di jantung pariwisata Bali, Pantai Kuta, Kamis (24/3/2024) sore, tampak ramai pengunjung. Meski bukan akhir pekan, Pantai Kuta cukup ramai dengan wisatawan yang menikmati deburan ombak dan matahari terbenam. 

Memang kebanyakan pengunjung masih wisatawan domestik, namun hal itu tetap disyukuri oleh para pedagang di kawasan pantai berpasir putih tersebut. 

"Sudah mulai banyak, tapi masih kurang, belum full seperti sebelumnya (sebelum pandemi, Red)," ujar Ni Komang Seruniasih salah seorang pedagang di Pantai Kuta.

Seruniasih menambahkan, kunjungan wisatawan asing di Pantai Kuta pun sudah mulai terlihat meski masih sedikit.

"Tamu asing sudah sedikit-sedikit tapi belum banyak." Bulan-bulan kemarin tidak ada, sekarang baru ada," ungkap mantan karyawan spa tersebut. 

Ia mengaku mengalami peningkatan penjualan dengan mulai ramainya pengunjung seperti saat ini. Berjualan makanan dan minuman, Seruniasih setidaknya bisa mendapatkan penjualan Rp 200.000 dalam sehari, pada akhir pekan bahkan bisa dua kali lipatnya. 

Ia berharap, ekonomi Kuta bisa segera bangkit seperti sebelum pandemi melanda dunia. Menurutnya Kuta saat ini masih relatif sepi, bahkan jika dibandingkan tetangga mereka di kawasan Canggu.

"Biar ramai saja dulu, soalnya di Kuta masih agak sepi," ujarnya.

Nada lebih optimis diutarakan salah seorang penjual jasa tato sementara (temporary) di Pantai Kuta. I Nyoman Ribu merasa bersyukur dengan keadaan sekarang yang menurutnya perlahan mulai ramai.

"Ada peningkatan, kalau dulu kan sepinya luar biasa, untuk pedagang untuk penghidupan sekarang sudah mulai bisa,"ujar pria yang sudah 15 tahun melayani jasa temporary tatoo. 

Jasa tato pria asal Kedisan, Bangli, harganya bervariasi mulai Rp 40.000 sampai ratusan ribu rupiah tergantung dari ukuran tato yang dipesan."Tergantung desain, kalau besar ya mahalan," tuturnya. 

Sementara itu salah satu wisatawan asal Jakarta telihat sedang menyewa jasa pijat di Pantai Kuta. Ia mengaku sudah berkali-kali mengunjungi Bali, termasuk pada masa-masa pandemi.

Mercia Paula sudah berada selama selama lima hari dari rencana satu pekan di Pulau Dewata. 

Mercia sudah mengunjungi beberapa tempat di Bali seperti Ubud, Denpasar, Uluwatu, Legian dan melihat ada peningkatan dibanding kunjungan terakhirnya pada 2021.

"Tahun 2021 saya ke sini, itu sepi banget, Kuta sama Legian itu mati total, kalau sekarang saya lihat perkembangannya cukup baik," ucapnya.

Pun, Delvira Ramadanti, wisatawan asal Jakarta lainnya melihat perkembangan situasi pariwisata di Bali. 

Delvira menghabiskan liburannya di Bali selama sepekan. Saat ini ia masih tinggal dengan keluarga yang kebetulan bekerja di Bali, namun berencana melanjutkan perjalananannya menuju Ubud sambil bekerja dari jarak jauh. 

"Sekarang masih di tempat kakak, nanti minggu depan mau pindah villa ke Ubud," ujar perempuan yang mengaku hobi wisata kuliner.

Komentar