nusabali

Harga Kedelai 'Ngamuk' Lagi

  • www.nusabali.com-harga-kedelai-ngamuk-lagi

JAKARTA, NusaBali
Harga kedelai internasional kembali menanjak tembus US$17,08 per bushel lalu naik menyentuh US$17,10 pada perdagangan Rabu (23/3).

Mengutip tradingeconomics, level ini adalah tertinggi sejak September 2021. Menyusul gangguan rantai pasok di tengah efek domino perang Rusia-Ukraina, serta rencana Argentina menghentikan sementara pemberian izin ekspor di tengah rencana kenaikan tarif.

Akibatnya, harga kedelai impor di dalam negeri terus melonjak. Kemarin saja, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga kedelai impor pada 22 Maret 2022 naik jadi Rp13.900 per kg, dibandingkan sehari sebelumnya yang masih Rp13.700 per kg

"Sampai saat ini, pasokan masih aman, harganya yang nggak aman. Untuk di Jabodetabek sekitar Rp12.900 per kg, yang Rp13.900 per kg itu di lokasi terjauh seperti di Kalimantan atau Aceh. Karena ada ongkos logistik kan," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Rabu (23/3).

Sementara itu Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga mengatakan, berbagai faktor bisa memicu lonjakan harga kedelai di pasar internasional.

"Mulai dari efek domino inflasi di AS yang mendorong petani di sana menjual lebih mahal, perang Rusia-Ukraina, juga harga bahan bakar," kata Hidayatullah, Rabu (23/3).

Belum lagi, China dikabarkan akan menaikkan pembelian kedelai untuk tahun anggaran 2022/2023 menjadi 100 juta ton. Lebih rendah dari realisasi tahun 2021 yang mencapai 96,5 juta ton.

"China memang biasanya beli di sekitaran 98-100 juta ton. Hanya saja memang ini akan menambah pengaruh psikologis ke pasar dan berdampak ke harga internasional," ujarnya.

Meski demikian, Hidayatullah menjamin, pasokan ke dalam negeri masih akan tetap aman. "Importir memang sudah kembang kempis. Tapi tidak ada penundaan atau pembatalan impor. Komitmen kami menjaga ketersediaan pasokan ke dalam negeri," kata Hidayatullah. *

Komentar