nusabali

Umat Hindu Banten Melaspas Pengayengan Prajapati

  • www.nusabali.com-umat-hindu-banten-melaspas-pengayengan-prajapati

TANGERANG, NusaBali
Umat Hindu di Provinsi Banten melaksanakan Upacara Pemelaspasan Pengayengan Prajapati di Krematorium Oasis Lestari, Tangerang pada Selasa (22/3).

Upacara dipuput Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen yang disaksikan langsung oleh Pengurus PHDI Provinsi Banten, Pengurus Yayasan, tokoh-tokoh umat Hindu dan pihak Oasis Lestari serta Direktur Utama OASIS Ania Desliana.

Ketua PHDI Provinsi Banten Ida Bagus Alit Wiratmaja mengatakan, Pengayengan Prajapati merupakan tindaklanjut dari hasil kerja sama Yayasan Dharma Anantha Jaya (YDAJ) dengan Oasis Lestari dalam penggunaan krematorium milik Oasis Lestari untuk prosesi kremasi umat Hindu. Kerja sama ditandatangani pada 21 Agustus 2021.

Penandatangan dilaksanakan oleh Ketua YDAJ I Ketut Sunarwa bersama Ketua Pembina YDAJ Ida Bagus Alit Wiratmaja dan Direktur Utama OASIS Ania Desliana. Lalu disaksikan oleh Ketua Paruman Walaka Anak Agung Anom Suartha dan Walaka I Nyoman Pujawan serta Manager Krematorium Oasis, Antonius Sumarjana.

"Pembangunan dilakukan sejak Desember 2021 lalu. Pembangunan berlangsung selama tiga bulan lebih," ujar Alit Wiratmaja.

Pembangunan berada di lahan berukuran 7x7 meter. Sementara tinggi Pelinggih Pengayengan Prajapati 3 meter. Pembangunan Pengayengan Prajapati menghabiskan dana Rp50 juta.

Dana tersebut berasal dari gotong royong umat Hindu Provinsi Banten. Dengan adanya Pengayengan Prajapati, kata Alit Wiratmaja, menambah pilihan bagi umat Hindu untuk melakukan kremasi. Selama ini, kremasi dilakukan di Cilincing, Jakarta Utara.

Krematorium itu dikelola oleh Yayasan Graha Yadnya. Selain itu, bisa juga di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Krematorium tersebut dikelola Graha Medika Cibinong yang bekerja sama dengan Yayasan Pitrayadnya Indonesia.

"Dengan adanya Pengayengan Prajapati di Tangerang membuat umat Hindu di Provinsi Banten lebih efisien, karena lokasinya dekat. Lahan parkirnya luas serta mereka menyediakan fasilitas dan pelayanan bagi umat Hindu," papar Alit Wiratmaja.

Pria yang juga mantan jurnalis ini menerangkan, ide pembangunan Pengayengan Prajapati sudah ada di kepengurusan PHDI sebelumnya. Tahun 2021 menjadi moment untuk melakukan pembangunan. Sebab, pada Juli 2021 terjadi puncak kasus pandemi Covid-19.

Krematorium di Cilincing dan Cibinong kewalahan. Bahkan, umat Hindu harus menunggu tiga hari atau seminggu agar bisa melakukan kremasi. Beberapa umat Hindu, akhirnya menggunakan Krematorium Oasis. "Dari sana, akhirnya kami membangun Pengayengan Prajapati," jelas Alit Wiratmaja. *k22

Komentar