nusabali

Aksi Pawang Hujan di Mandalika Mendunia

Langganan Acara Nasional, Rara Istiati Bayarannya Ratusan Juta

  • www.nusabali.com-aksi-pawang-hujan-di-mandalika-mendunia

MATARAM, NusaBali
Video pawang hujan beraksi di gelaran MotoGP Mandalika viral di media sosial. Video ini viral karena setelah pawang hujan beraksi, hujan langsung berhenti.

Aksi pawang hujan di Mandalika ini bahkan sampai membuat pihak MotoGP takjub hingga menjulukinya sang pawang 'The Master'. Aksi pawing hujan bernama lengkap Raden Roro Rara Isti Wulandari alias Mbak Rara ini pun mendunia.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Minggu (20/3), Mbak Rara memakai helm putih dan mengenakan jaket berwarna merah dan hitam. Dia berjalan tanpa memakai alas kaki di tengah guyuran hujan di sepanjang Sirkuit Mandalika. Pawang hujan ini pun tampak membawa alat-alat untuk meredakan hujan deras di lokasi. Sesekali dia berhenti sambil merapalkan sesuatu dan mengangkat alat-alatnya ke atas.

Kehadiran pawang hujan di tengah sirkuit ini pun membuat heboh penonton yang berada di tribun. Terdengar suara teriakan dari penonton.

Beberapa saat setelah pawang hujan berkeliling, cuaca di Sirkuit Mandalika mulai membaik dan hujan juga mulai reda sehingga balapan sudah bisa dimulai usai hujan reda. Pawang hujan tersebut dinilai berhasil mengusir hujan sehingga balapan sudah dimulai sejak pukul 15.45 Wita. Akun Twitter MotoGP membuat cuitan tentang pawang hujan di Sirkuit Mandalika (Twitter). Cuplikan video saat pawang hujan berkeliling sirkuit untuk mengusir hujan itu langsung viral. Bahkan, akun Twitter resmi MotoGP pun ikut takjub dan mengunggah momen itu. "The master #IndonesianGP," tulis keterangan unggahan akun Twitter @MotoGP, Minggu kemarin.

Pihak MotoGP pun takjub dengan aksi pawang hujan yang dinilai berhasil membuat hujan reda. "IT WORKED!," cuit akun Twitter @MotoGP beberapa menit usai mengunggah video yang memperlihatkan aksi pawang hujan berkeliling sirkuit sekaligus saat hujan mulai reda. Siapa sosok Mbak Rara si pawang hujan ini?

Dia lahir di Papua pada 22 Oktober 1983. Meski lahir di Papua, Rara yang penganut Kejawen ini berdarah Jawa. Rara yang kini tinggal di Bali sudah lama mempelajari ilmu menjadi 'pawang hujan', sejak dirinya masih kecil. Dilansir dari CNN dan dikutip detik.com, Minggu kemarin, Rara mulai belajar pawang sejak umur sembilan tahun.

Dalam aksinya sebagai Pawang Hujan Mandalika, Rara juga tampak membawa alat-alat khusus seperti mangkok emas untuk meredakan hujan di area lokasi. Sesekali dia juga berhenti sambil membacakan mantra dan mengangkat alat-alatnya ke atas. Uniknya, pada saat ritual dirinya juga tidak boleh lapar. Rara menjelaskan bahwa dirinya tidak menikah dan tidak makan daging hewan berkaki empat.

Rara adalah pawang hujan yang sudah malang melintang di pentas dan acara-acara besar nasional. Rara memang telah diminta secara khusus oleh pihak penyelenggara, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna untuk memastikan tidak turun hujan selama acara berlangsung. Selama bertugas sebagai Pawang Hujan Mandalika, perintah bisa datang kepadanya sejam sekali lewat telepon.

Berdasarkan informasi yang beredar di internet, Rara mendapat bayaran yang cukup besar sebagai Pawang Hujan Mandalika ajang MotoGP 2022. Bahkan, total bayaran yang dia dapatkan itu bisa mencapai 3 digit atau ratusan juta rupiah untuk 21 hari kerja. Sebelumnya, ia juga sempat menjadi pawang hujan untuk acara vaksinasi massal, kampanye Presiden Jokowi, hingga upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. *

Komentar