nusabali

Bike to Care Selesaikan Misi Amal, Gowes 500 Km Keliling Bali

  • www.nusabali.com-bike-to-care-selesaikan-misi-amal-gowes-500-km-keliling-bali

MANGUPURA, NusaBali.com - Misi amal peserta 'Bike to Care 2022' mengelilingi Bali sepanjang 500 kilometer tuntas, setelah 50 pesepeda menyentuh garis finish di Hotel SOL, Tanjung Benoa, Nusa Dua, Minggu (20/3/2022) petang.

Kegiatan yang diselenggarakan SOS Children's Villages Indonesia bertujuan untuk mengumpulkan donasi bagi anak-anak Indonesia yang kehilangan pengasuhan orangtua di tengah pandemi Covid-19.

Mengusung tagline #BaliLoop 500 KM, peserta Bike to Care terbagi ke dalam 3 kloter. Kloter pertama sebanyak 20 pesepeda sudah tiba di Hotel SOL sekitar pukul 16.00 Wita. Kedatangan mereka disambut meriah dengan pengalungan medali. 

Selanjutnya para pesepeda datang silih berganti hingga semua pesepeda akhirnya berhasil mencapai garis finish sekitar pukul 20.00 Wita. 

Salah seorang pesepeda yang datang pada kloter pertama, Wendi Setiawan, 30, menuturkan perasaan gembira dan bersyukur akhirnya bisa menyelesaikan misi mengelilingi Bali demi membantu anak-anak yang membutuhkan. 

Race Captain (RC) kloter pertama tersebut menuturkan, tidak ada insiden berarti yang terjadi sepanjang perjalananan dari awal start hingga finish. 

"Kita lebih ke kerja sama tim, kita meeting dulu dengan grup, kita harus saling memahami dan saling menghargai," ujar pria Kuta dari komunitas sepeda Ubung Academy.

Wendi pun mengajak para pesepeda untuk tidak ragu ikut berpartisipasi pada gelaran Bike to Care selanjutnya, karena keseruan yang didapat, sekaligus membantu anak-anak Indonesia yang membutuhkan bantuan.

Namun, bersepeda sejauh 500 kilometer, ujar Wendi, bukan hal yang bisa dilakukan setiap orang. Butuh daya tahan ekstra untuk menyelesaikan misi. 

"Tantangan terberat pastinya fisik, karena untuk ikut ultra enduro cycling ini kita harus benar-benar dari segi fisik dan mental karena harus dipersiapkan benar latihannya," ujarnya. 

Wendi mendukung SOS Children's Villages yang memiliki misi menolong anak-anak yang kehilangan pengasuhan orangtua. Menurutnya setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. 

"Ke depannya mungkin lebih banyak peserta, lebih banyak yang tahu Bike to Care, lebih banyak yang aware dengan adik-adik kita di SOS Children's Villages," ujar Wendi.

Sementara itu, National Director SOS Children's Village Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo, merasa kaget dengan semangat pantang menyerah para pengayuh sepeda. 

Menurutnya medan yang dilalui peserta tidaklah mudah. Namun semangat untuk membantu anak-anak yang membutuhkan membuat para pesepeda tidak mudah menyerah.

"Saya beberapa kali bertanya, anda serius mau melanjutkan? Anak-anak kalau tidak dibantu akan semakin menderita. Jawaban yang saya kaget tidak pernah menyangka," ungkap Hadi.

Sejauh ini donasi yang terkumpul sudah melebihi Rp 600 juta. Jumlah tersebut akan disalurkan kepada anak-anak SOS Children's Villages yang ada di 9 daerah di Indonesia. 

Anak-anak tersebut kehilangan dan berpotensi kehilangan pengasuhan orangtua akibat pandemi Covid-19. Selain melalui pengasuhan secara langsung, bentuk bantuan kepada anak-anak SOS Children's Villages adalah dengan memberikan pelatihan kepada orangtua mereka agar memiliki keterampilan baru yang bisa digunakan untuk memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan hidup mereka.

"Kita memberikan pelatihan begitu banyak, begitu pandemi benar-benar selesai maka mereka benar-benar bisa melejit untuk mencapai kehidupan yang jauh lebih baik," sebut Hadi.

Hadi menuturkan Bike to Care tidak akan berhenti sampai di sini. Ia berencana menggelar kembali ajang yang sama pada tahun depan.

"Kami kira-kira sudah punya (rencana), karena banyak yang menyesal tidak daftar. Ini yang benar-benar tidak kita sangka. Antusiasme untuk melanjutkan Bike to Care sangat besar," kata Hadi. 

Untuk diketahui, SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial nirlaba internasional non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang.

Di Indonesia, SOS Children’s Villages sudah berdiri sejak tahun 1972. Tersebar di sembilan daerah mulai dari Banda Aceh hingga Flores, termasuk di Bali (Tabanan).

Komentar