nusabali

Tanah Lot Tunggu Raja Salman

  • www.nusabali.com-tanah-lot-tunggu-raja-salman

Dua objek wisata di Tabanan, yakni DTW Tanah Lot (Desa Beraban, Kecamatan Kedisi) dan Kebun Raya Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti), antisipasi kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis al-Saud.

160 Personel Standby di Tanah Lot-Bedugul

TABANAN, NusaBali
Indikasinya, 160 persinel Polres Tabanan disiapkan standby di dua obej wisata favorit tersebut. Kabag Ops Polres Tabanan, Kompol I Gede Putu Prastawa, mengatakan sejauh ini pihaknya memang belum mendapatkan jadwal apakah Raja Salman berserta rombonganya akan bekunjung ke DTW Tanah Lot dan Kebun Raya Nedugul atau tidak. Namun, pihaknya telah merancang rencana pengamanan yang di dalamnya mengantisipasi kedatangan Raja Salman ke dua objek favorit tersebut.

"Ya, kami standby, antisipasi kunjungan Raja Salman ke Tanah Lot dan Kebun Raya Bedugul,” jelas Kompol Putu Prastawa di Tabanan, Minggu (5/3). Dia menyebutkan, rencana pengamanan yang disiapkan tersebut berupa pengerahan 160 personel yang disebar di dua jalur wisata tersebut. "Kami tidak siaga, tapi persiapan saja. Siapa tahu Raja Salman datang, supaya tidak kelabakan," tandas Kompol Putu Prastawa.

Di sisi lain, patroli gabungan antara Polsek Tabanan, TNI, dan pecalang diperketat. Patroli unsur TNI dari Koramil 1619-01 Tabanan dipimpin Pelda I Wayan Kantun, sementara dari Polsek Tabanan dipimpin Ipda Taufik Efendi. Patroli yang digelar Minggu kemarin menyasar jalur Kota Tabanan menuju Desa Subamia, Jalan Gunung Agung Tabanan, Terminal Tuakilang, Desa Wanasari, Desa Tunjuk, Desa Denbantas, Desa Dajan Peken, sampai di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan. Kemudian, patroli dilanjutkan ke arah selatan melintasi Jalan Bypass Dr Ir Soekarno Tabanan, Jalan Melati Tabanan, Stadion Debes Tabanan, Desa Bongan, dan Pantai Yeh Gangga.

Raja Salman dan rombongan berjumlah 1.500 orang telah tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu (4/3) petang, dengan disambut langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, dan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhrad Golose. Raja Salman akan liburan di Bali hingga 9 Maret 2017 depan.

Raja Salman dan rombongan menginap di sejumlah hotel kawasan wisata internasional Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Meski ada Raja Salman di Nusa Dua, aparat keamanan tidak menutup kawasan wisata tersebut. Masyarakat dan wisatawan yang memasuki kawasan kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Minggu kemarin, masih mendapatkan akses keluar masuk.

Hanya saja, pengetatan pengamanan dilakukan aparat gabungan mulai di pintu Gerbang ITDC. Polda Bali juga mendirikan Posko Brimob di kawasan ITDC sebagai tempat bersiaga petugas keamanan. Sebagaimana laporan Antara, pengamanan lebih ketat terjadi di pintu depan Hotel St Regis, di mana Raja Salman menginap. Petugas tampak siaga lengkap dengan senjata laras panjang. Seluruh kamar di hotel ini telah disewa oleh Kerajaan Arab Saudi.

Sementara itu, PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS) menyiapkan sejumlah opsi untuk melayani Raja Salman. Salah satunya, lift untuk turun dari pesawat sebagai antisipasi jika elektrik eskalator milik Kerajaan Arab Saudi kembali tidak berfungsi.

"Untuk VVIP, kami siapkan rencana lain jika suatu alat tidak berfungsi. Kami harus siap melakukan antisipasi kapan pun itu," ungkap Deputi Direktur Operasional PT JAS, Subiyono, saat jumpa pers di Kuta, Minggu kemarin.

Di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali terdapat satu unit lift atau incapacitated passenger lift (IPL), yang hanya akan digunakan untuk penumpang VIP berkebutuhan khusus. Menurut Subiyono, di dalam lift tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan dan peralatan pendukung lainnya.

IPL itu yang sebelumnya menjadi ‘penyelamat’ saat elektrik eskalator milik Kerajaan Arab Saudi macet ketika akan digunakan Raja Salman turun dari pesawat begitu tiba di Bandara Internaional Ngurah Rai, Sabtu petang. "Padahal, beberapa jam sebelumnya sesuai prosedur, alat tersebut diujicoba dan bisa difungsikan. Tapi, ternyata saat raja tiba, elektrik eskalator itu tidak bisa diaktifkan," katanya.

Sedangkan General Manager PT JAS Area 2, Heri Lukmanto, mengatakan tangga elektronik tersebut sepenuhnya berada di bawah pengawasan Kerajaan Arab Saudi, mulai dari teknisi, operator, hingga pengamanan selama 24 jam. Sampai kemarin,

belum diketahui apa penyebab macetnya tangga otomatis milik properti Kerajaan Arab Saudi tersebut. Pasalnya, setelah Raja Salman turun dari pesawat, tangga elektronik tersebut justru kembali berfungsi normal.

Selain peralatan, kata Heri, pihaknya juga akan mengantisipasi apabila muatan atau kargo yang dibawa rombongan Raja Salman bertambah saat akan kembali ke Arab Saudi. JAS menangani penerbangan Raja Salman dan rombongan sejak 16 Februari 2017 di Bali, mulai dari kedatangan tim observasi, hingga kargo dengan muatan di antaranya dua unit mobil Mercedes S-600 dan satu tangga elektronik. * d,cr64

Komentar