nusabali

Produksi Genteng Pejaten Menurun

  • www.nusabali.com-produksi-genteng-pejaten-menurun

TABANAN,NusaBali
Sama dengan kebanyakan usaha lain pada saat pandemi Covid-19, usaha kerajinan genteng di Desa Pejaten, Kecamatan Tabanan mengalami kondisi yang sama, yakni,  melesu.

“Sangat berdampak (Covid-19),” ujar I Wayan Suarbawa, 57, salah seorang perajin genteng, Jumat (11/3).Permintaan ataupun pembelian genteng diakui sagat jauh menurun. “Orang membangun sedikit, sehingga yang beli genteng tidak banyak,” jelasnya. Aktivitas pembuatan genteng pun ikut melambat.
 
Dalam situasi normal  sebelum pandemi, Suarbawa  membakar genteng dalam setiap dua pekan, kini  menjadi tiap tiga  pekan atau lebih.  Adapun sekali pembakaran, produksi genteng mencapai  11.000 biji. “Dulu setiap hari ada pembeli yang datang memesan genteng, sekarang tidak,” lanjutnya.

Buruh  pembuat genteng pun untuk sementara banyak memilih sebagai buruh panen. Semua karena bisnis genteng  sedang  melesu. “Namun karena ini pekerjaan, saya tetap lakoni sambil menunggu pembeli,”  kata Suarbawa.

Hal  senada disampaikan I Ketut Dendi, perajin genteng lainnya. “Nggih, sama penjualan genteng sedang menurun,” ujarnya singkat sambil sibuk menjemur genteng.

Desa Pejaten merupakan sentra kerajinan pembuat genteng.  Dari awalnya kerajinan genteng  berbentuk atau pola ‘S’  yang dibuat secara manual sampai dengan  genteng press dengan sejumlah pola: melengkung, mini, kodok, model pelentong dan genteng plet. *k17

Komentar