nusabali

Terminal Loka Crana Jadi Tempat Parkir Pribadi

  • www.nusabali.com-terminal-loka-crana-jadi-tempat-parkir-pribadi

BANGLI, NusaBali
Areal Terminal Loka Crana Bangli sempat dimanfaatkan untuk pasar grosir hasil pertanian. Namun pasar grosir tidak berjalan sesuai harapan.

Kini, Terminal Loka Crana seperti menjadi tempat parkir pribadi. Banyak kendaraan terparkir berhari-hari. Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Bangli, Sang Putu Surata, mengatakan Dishub Bangli akan menjadikan lantai dasar Pasar Loka Crana sebagai tempat parkir. Dishub Bangli sudah melakukan pendataan kendaraan yang parkir lama.

Sang Putu Surata mengungkapkan, hasil pendekatan terhadap para pemilik kendaraan yang parkir lama di areal terminal menyanggupi bayar parkir bulanan. Kebanyakan pemilik kendaraan adalah warga di lingkungan Pasar Loka Crana. Rencana menjadikan tempat parkir karena banyak kendaraan pribadi parkir lama dan pasar grosir tidak lanjut. “Sudah pernah launching pasar grosir, namun sudah berhenti dan belum ada penjelasan lebih lanjut,” ungkap Sang Putu Surata, Rabu (9/3).

Ada juga wacana dari pengelola Pasar Kidul untuk memanfaatkan lantai I Terminal Loka Crana untuk pedagang bermobil. Jika nantinya sudah ada kejelasan menghentikan pemanfaatan lahan tersebut untuk pedagang bermobil, Dinas Perhubungan akan memanfaatkan lahan itu sebagai parkir. “Kalau memang tidak difungsikan, akan dikembalikan fungsinya sebagai parkir. Selain itu juga menyediakan petugas parkir yang standby di Terminal Loka Crana,” jelas Sang Putu Surata.

Saat ini kendaraan pribadi yang diparkir di Terminal Loka Crana belum dikenakan biaya. Sementara masyarakat umum dikenakan parkir Rp. 2000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 1.000 untuk roda dua. Diakui belum ada aturan menghitung parkir dengan sistem waktu. “Dalam Perda belum diatur parkir dengan biaya kelipatannya,” jelas Sang Putu Surata. Terpisah, Kepala Pasar Kidul Bangli, Dewa Agung Oka membenarkan jika sekitar enam bulan lalu lantai dasar pasar Loka Crana dimanfaatkan sebagai tempat bongkar muat hasil pertanian. Namun hanya berjalan selama sepekan. Pedagang memilih berjualan ke tempat lain. “Para pedagang ini sudah punya langganan di tempat lain, mereka lebih memilih membawa barang ke tempat langganan,” ungkap Dewa Oka. *esa

Komentar