Disdikpora Tunda Pelaksanaan PTM
"Kami di daerah menunggu arahan dan ikut kebijakan di provinsi"
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng memutuskan untuk menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang direncanakan sebelumnya. Penundaan dilakukan karena belum mendapat kepastian dan izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika ditemui di ruang kerjanya Selasa (8/3) kemarin menjelaskan, Kabupaten Buleleng dalam perkembangan kasus Covid-19 berada pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III. Sebenarnya sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait proses pembelajaran pada masa pandemi memungkinkan untuk dilakukan PTM 50 persen dari kapasitas satuan pendidikan.
“SKB 4 Menteri dan Inmendagri terbaru itu memang memungkinkan, tetapi Pemprov Bali belum menurunkan instruksi untuk membuka PTM. Kami di daerah menunggu arahan dan ikut kebijakan di provinsi,” ucap Astika.
Namun penundaan PTM yang banyak diinginkan masyarakat dan siswa, tidak terlalu berpengaruh. Menurutnya sejak awal Maret ini, siswa di satuan pendidikan sedang mengikuti evaluasi tengah semester. Baik dengan pelaksanaan ulangan tengah semester. “Sebenarnya penundaan PTM tidak berpengaruh, karena posisi proses pembelajaran memasuki evaluasi hingga akhir pekan ini. Jadi ini juga harus dipahami masyarakat. Sedangkan di jenjang SMP dan SMA untuk siswa kelas atas sedang mempersiapkan ujian sekolah,” ungkap dia.
Meski demikian, setelah jeda tengah semester berakhir, Disdikpora kembali akan melakukan kajian untuk mempersiapkan PTM. Kemungkinan dibukanya PTM sangat besar jika kasus konfirmasi harian Covid-19 di Buleleng terus melandai seperti saat ini.
Sementara itu proses evaluasi tengah semester yang dilakukan satuan pendidikan sudah disiapkan sebelumnya. Di tingkat SD misalnya, ulangan tengah semester sudah disiapkan dan diambil dari bank soal yang telah disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sedangkan untuk ujian sekolah akan dilakukan di bulan Mei mendatang yang akan menentukan kelulusan siswa di masing-masing jenjang pendidikan.*k23
Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika ditemui di ruang kerjanya Selasa (8/3) kemarin menjelaskan, Kabupaten Buleleng dalam perkembangan kasus Covid-19 berada pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III. Sebenarnya sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait proses pembelajaran pada masa pandemi memungkinkan untuk dilakukan PTM 50 persen dari kapasitas satuan pendidikan.
“SKB 4 Menteri dan Inmendagri terbaru itu memang memungkinkan, tetapi Pemprov Bali belum menurunkan instruksi untuk membuka PTM. Kami di daerah menunggu arahan dan ikut kebijakan di provinsi,” ucap Astika.
Namun penundaan PTM yang banyak diinginkan masyarakat dan siswa, tidak terlalu berpengaruh. Menurutnya sejak awal Maret ini, siswa di satuan pendidikan sedang mengikuti evaluasi tengah semester. Baik dengan pelaksanaan ulangan tengah semester. “Sebenarnya penundaan PTM tidak berpengaruh, karena posisi proses pembelajaran memasuki evaluasi hingga akhir pekan ini. Jadi ini juga harus dipahami masyarakat. Sedangkan di jenjang SMP dan SMA untuk siswa kelas atas sedang mempersiapkan ujian sekolah,” ungkap dia.
Meski demikian, setelah jeda tengah semester berakhir, Disdikpora kembali akan melakukan kajian untuk mempersiapkan PTM. Kemungkinan dibukanya PTM sangat besar jika kasus konfirmasi harian Covid-19 di Buleleng terus melandai seperti saat ini.
Sementara itu proses evaluasi tengah semester yang dilakukan satuan pendidikan sudah disiapkan sebelumnya. Di tingkat SD misalnya, ulangan tengah semester sudah disiapkan dan diambil dari bank soal yang telah disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sedangkan untuk ujian sekolah akan dilakukan di bulan Mei mendatang yang akan menentukan kelulusan siswa di masing-masing jenjang pendidikan.*k23
Komentar