nusabali

Perbekel Segel Rumah Pintar

  • www.nusabali.com-perbekel-segel-rumah-pintar

Sebuah Rumah Pintar bantuan Nyonya Ani Yudhoyono tahun 2012, di Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, disegel oleh Perbekel setempat, I Gede Agung Pasrisak Juliawan.

Rombongan PKK Karangasem Terkecoh

AMLAPURA, NusaBali
Kondisi ini membuat rombongan PKK Karangasem, dipimpin Ketua Nyonya Sarini Arta Dipa, terkecoh.

Mereka pun kesulitan masuk ruangan di rumah itu karena akan memonitoring penggunaan dana kampung literasi. Banjar Muntigunung ditetapkan sebagai kampung literasi, tahun 2016, yang programnya berisi Gerakan Indonesia Membaca. Walau pintu gerbang disegel, PKK ini masih bisa masuk halaman. Sedangkan lima ruangan  dalam rumah it disegel hingga praktis gagal melakukan aktivitas. Hal itu terjadi di Rumah Pintar, Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kamis (2/3).

Kedatangan rombongan PKK ke rumah pintar itu bersama sejumlah utusan OPD dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, unsur Camat Kubu dan anggota PKK.

Kedatangan rombongan sesuai surat yang sebelumnya dilayangkan pihak PKK Karangasem, Kamis (2/3), No 65/UND/SKR/PKK.Kab/2017, perihal undangan ke rumah pintar. Ternyata setiba rombongan di lokasi, semuanya kaget. Pintu gerbang terkunci, setelah memanggil lima petugas jaga, maka pintu gerbang bisa dibuka. Tetapi lima ruangan tempat belajar tetap terkunci.

Monitoring menyangkut dana literasi Rp 115 juta yang diselenggarakan tahun 2016, namun tidak terlaksana. Ketua PKK Nyonya Sarini Arta Dipa mengatakan, kedatangannya untuk mengecek kegiatan yang telah berjalan. Sebab dirinya sempat ditelepon pihak Kementerian Pendidikan, terkait keterlambatan melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dana literasi tersebut. Setelah berkoordinasi dengan pimpinan pengelola rumah pintar, Ni Nengah Sari, akhirnya LPJ terselesaikan. “Makanya setelah LPJ tuntas, tugas PKK mengecek kondisi di lapangan. Kami kaget, ternyata gedungnya yang terbagi dua gedung dan lima ruangan tersegel, tertulis ‘disegel’ I Gede Agung Pasrisak Juliawan,” kata Nyonya Sarini Arta Dipa.

Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan mengakui dirinya menyegel gedung itu. “Saya menyegel bukan atas nama Perbekel, tetapi selaku tokoh masyarakat,” jelasnya.

Sebab, lanjut Juliawan, selama ini di rumah pintar tidak ada kegiatan. “Kami hanya terjadi mis komunikasi dengan PKK Karangasem. Hanya saja apa masalahnya itu rahasia,” jelas Juliawan. Ditambahkan segel itu dipasang agar pihak Pusat mengetahui di rumah pintar ini tidak ada kegiatan. *k16

Komentar