Basement Pasar Badung Terendam Air Akibat Saluran Mampet

Air yang merendam basement di sisi utara ini akibat aliran air menuju pembuangan tidak lancar sebagai imbas dari penataan Pasar Badung pada 2021 lalu.

Kepala Pasar Badung Gusti Ngurah Estuasa mengatakan terendamnya basement ini dikarenakan saluran air yang berada di atas basement tersebut mampet, sementara debit air cukup tinggi.

Kondisi ini sudah terjadi sejak adanya proyek penataan halaman depan Pasar Badung atau yang berada di sebelah barat Pura Melanting. “Musim hujan kalau hujannya deras, airnya akan masuk. Ini karena gotnya mampet sejak adanya proyek di barat Pura Melanting,” jelas Estuasa, Minggu kemarin.

Untuk mengatasi genangan air tersebut pihaknya menggunakan dua pompa, akan tetapi tetap kewalahan. Dia mengaku bergotong royong untuk mengatasi genangan air tersebut. Apalagi basement digunakan oleh beberapa pedagang bermobil.

“Kami sudah pakai pompa untuk menyedot air, namun tetap kewalahan. Bahkan dua pompa kami gunakan. Tidak ada masalah untuk pedagangnya, bisa diatasi,” kata Estuasa.

Dikatakannya, setelah hujan reda, air akan surut dalam tempo sekitar 15 menit. Terkait hal ini pihaknya juga telah menyampaikan ke Perumda Pasar Kota Denpasar.

“Kalau hujannya sudah reda, airnya akan cepat surut, paling 15 menit sudah surut. Kami sudah laporkan ke Pak Dirut Perumda. Dan kami juga sudah sampaikan agar saat penataan lanjutan Pasar Kumbasari, juga dilanjutkan dengan pembenahan saluran air agar (basement) tidak terus terendam,” tandas Estuasa.

Setelah dilakukan penanganan, dan hujan reda, aktivitas di basement kembali normal. Baik pedagang maupun arus kendaraan yang hendak parkir di basement sudah bisa berjalan lancar. *mis