nusabali

DTW Buleleng Dikunjungi 222.861 Wisatawan pada 2021

  • www.nusabali.com-dtw-buleleng-dikunjungi-222861-wisatawan-pada-2021

SINGARAJA, NusaBali
Jumlah kunjungan wisatawan di sejumlah Destinasi Tempat Wisata (DTW) di Buleleng sepanjang tahun 2021 lalu mulai merangkak naik.

Meskipun suasana masih pandemi, jumlah kunjungan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020.Data Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, jumlah kunjungan wisatawan di Buleleng sepanjang tahun 2021 sebanyak 222.861 orang. Angka kunjungan meningkat 22,32 persen dari tahun 2020 lalu yang hanya berjumlah 182.184 orang. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara dihubungi Minggu (6/3) mengatakan jumlah kunjungan wisatawan terakumulasi dari 86 DTW yang telah di SK-kan Bupati Buleleng.
 
Peningkatan kunjungan wisatawan meskipun hanya didominasi oleh wisatawan domestik dan lokal Bali, disebut Dody tetap menjadi berkah. “Ada peningkatan tahun kemarin meski masih dalam masa pandemi. Karena ada kelonggaran kebijakan pemerintah yang mengizinkan DTW dibuka. Berbeda dengan tahun 2020 lalu yang pada bulan April sampai Juni benar-benar kosong karena ada pembatasan aktivitas akibat lonjakan kasus,” ungkap mantan Kadis Kebudayaan Buleleng ini.

Dari jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu, memang belum maksimal. Masa pandemi membatasi wisatawan untuk menginap. Lama tinggal wisatawan untuk menginap di Buleleng pun rata-rata hanya 1-2 hari saja. Sedangkan tingkat hunian hotel di Buleleng selama setahun penuh rata-rata tak lebih dari 12 persen.

“Dari data kami yang peroleh di lapangan, jumlah kunjungan wisatawan yang datang hanya setengahnya saja yang menginap, sedangkan sebagian sisanya hanya berkunjung biasa,” imbuh dia. Meski demikian peningkatan kunjungan wisata tahun 2021 lalu, cukup memberikan kontribusi pada pendapatan daerah dari pajak sektor pariwisata.

Pajak Hotel dari target yang dipasang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng sebesar Rp 8,7 miliar dapat terealisasi Rp 6,68 miliar. Begitu juga pajak restoran dari target Rp `10,03 miliar terealisasi Rp 7,95 miliar. Begitu juga pajak air tanah dari target Rp 1,55 miliar terealisasi Rp 1,22 miliar.

Sementara itu mantan Camat Buleleng ini juga menambahkan kondisi pariwisata dalam status quo pada masa pandemi memberikan keuntungan bagi Kabupaten Buleleng. Terutama memiliki peluang dalam melakukan pembenahan sarana dan prasarana manajemen kepariwisataan. Selain itu perubahan karakteristik wisatawan saat pandemi juga cukup memihak Buleleng yang dominasi DTWnya adalah wisata alam.

“Karena pandemi wisatawan cenderung lari ke wisata alam untuk merefresh pikiran yang penat, selain juga karena wisata seperti mall dan pusat perbelanjaan ada pembatasan kunjungan, jadi ini sangat menguntungkan kita di Buleleng,” imbuh dia.

Meski demikian Dinas Pariwisata Buleleng tak mau berpangku tangan. Pada masa pandemi ini, lebih dimanfaatkan untuk upaya perbaikan manajemen kepariwisataan. Salah satunya dengan mengubah konsep promosi dengan penguatan Branding, Advertising dan Selling (BAS) pariwisata. Dispar juga tengah merancang kolaborasi pariwisata dengan pertanian, revitalisasi sarana prasarana serta SDM pariwisata dan analisa target pasar.*k23

Komentar