nusabali

Koster Roadshow Sambangi Yowana Garap Ogoh-ogoh

Megagapan Arak dan Nasi Jinggo, Gubernur Didaulat Jadi Dewan Juri

  • www.nusabali.com-koster-roadshow-sambangi-yowana-garap-ogoh-ogoh

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster roadshow menyambangi Yowana (Sekeha Teruna) yang mempersiapkan ogoh-ogoh rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ke sejumlah bale banjar di Kota Denpasar, Minggu (27/2) malam.

Selain nyapatin (menyapa) para Yowana, Gubernur Koster juga megagapan (membawa oleh-oleh) nasi jinggo dan arak tradisional Bali kepada mereka yang sedang menggarap ogoh-ogoh di bale banjar.

Saat keliling ke berbagai bale banjar di Kota Denpasar malam itu, Gubernur Koster didampingi Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa. Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi adat dan budaya), I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, juga ikut mendampingi Gubernur Koster.

Ada 4 lokasi pembuatan ogoh-ogoh yang disambangi Gubernur Koster secara mendadak malam itu. Pertama, ogoh-ogoh hasil karya Yowana Satya Dharma Kerthi di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Ogoh-ogoh ini bertema ‘Dana Maya Sandhi’.

Kedua, ogoh-ogoh hasil karya Yowana Tunas Muda di Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, yang bertema ‘Grubug’. Ketiga, ogoh-ogoh hasil karya Yowana Sari Sangraha di Banjar Pesanggaran, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang bertema ‘Katadah Kala’. Keempat, ogoh-ogoh hasil karya Yowana Saka Bhuwana di Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang bertema ‘Kepet Agung’.

Sambil megagapan nasi jinggo dan arak tradisional Bali, Gubernur Koster langsung menyapa para Yowana sambil memberikan motivasi dan semangat dalam berkesenian membuat ogoh-ogoh. Gubernur Koster memberikan apresiasi atas hasil karya seni dan kreativitas para Yowana di dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1944, yang jatuh pada Wraspati Pon Wayang, Kamis (3/3) lusa, dengan menjadikan bale banjar sebagai tempat melestarikan kebudayaan Bali.

Bale banjar juga dijadikan tempat melatih skill di bidang seni. Hal itu dibuktikan dengan adanya Lomba Sketsa Ogoh-ogoh dan Lomba Membuat Tapel (Topeng) Ogoh-ogoh di Banjar Dukuh Merta Jati, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.

"Para Yowana juga telah menyulap bale banjar sebagai sumber pendapatan ekonomi Sekaa Teruna, seperti dengan dibukanya stand UMKM berupa produk baju Kedux Garage di Banjar Tainsiat (Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Red)," ujar Gubernur Koster.

Sementara, para Yowana sangat antusias menerima kehadiran Gubernur Koster. Mereka juga memamerkan keahlian anak-anak usia 10 tahun memainkan gamelan gender di hadapan Gubernur Koster. Bahkan, Gubernur Koster diberikan kehormatan sebagai dewan juri dalam Lomba Sketsa Ogoh-ogoh dan Lomba Membuat Tapel Ogoh-ogoh di Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya.

Saking larut dan akrabnya dengan Yowana, Gubernur Koster malam itu secara spontan mempromosikan arak tradisional Bali yang telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini juga mengkampanyekan produk kopi lokal Bali dengan mengajak Yowana toast ‘kopi tanpa gula isi arak’.

Gubernur Koster Koster menyatakan, hasil dari kreativitas seni pembuatan ogoh-ogoh yang dilakukan para Yowana ternyata mampu menciptakan seniman baru yang unggul dan berkarakter budaya Bali. Karena itu, Bali khususnya Kota Denpasar banyak melahirkan maestro kreator ogoh-ogoh dengan bentuk yang sangat indah. "Jangan pernah lelah melestarikan adat, tradisi, seni budaya Bali, dan kearifan lokal Bali," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur Koster sendiri sangat menghargai dan mengapresiasi hasil karya seni, inovasi, dan kreativitas para Yowana, sebagai bagian dalam membangun karakter dan jiwa seni-budaya dalam produk ogoh-ogoh yang mereka ciptakan. Karena itu, seperti halnya tahun 2021 lalu, dalam perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 kali ini pun dilakukan penilaian terhadap karya ogoh-ogoh para Yowana.

Hasil penilaian ini dijadikan dasar untuk memberikan hadiah kepada peme-nang, yaitu karya terbaik untuk 3 ogoh-ogoh di masing-masing kecamatan, kemudian diberikan hadiah untuk peringkat I, II, dan III di semua kabupa-ten/kota se-Bali. Total Rp 1,9 miliar disiapkan Gubernutr Koster untuk hadiah lomba ogoh-ogoh ini.

Rinciannya, untuk tingkat kecamatan, 3 karya ogoh-ogoh terbaik akan diberikan hadiah masing-masing Rp 5 juta. Untuk tingkat kabupaten/kota, untuk peringkat I diberi hadiah Rp 50 juta, peringkat II dapat Rp 35 juta, dan peringkat III kebagian hadiah Rp 25 juta. Ini berlaku di semua kabupaten/kota se-Bali. *nat

Komentar