nusabali

Kemarin, Wisuda Generasi Pertama Merdeka Belajar ISI Denpasar

Putri Suastini Koster Terima Penghargaan 'Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha'

  • www.nusabali.com-kemarin-wisuda-generasi-pertama-merdeka-belajar-isi-denpasar

Wisuda Sarjana ISI Denpasar kemarin dimaknai dengan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022 bertajuk ‘Hulu-Banyu-Nuswantara’, yang bermakna memuliakan mata air: sambut generasi gemilang Indonesia

DENPASAR, NusaBali

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mewisuda 466 orang lulusan Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister Seni, Jumat (25/2). Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya merupakan lulusan perdana Program Pembelajaran ‘Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)’ Semester Gasal 2021/2022. Sementara, Ny Putu Putri Suastini Koster dianugerahi penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’.

Acara Wisuda Generasi Pertama ‘Merdeka Belajar-Kampus Merdeka’, Jumat kemarin, dilaksanakan secara hybrid di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar. Acara tersebut dihadiri secara daring Gubernur Bali Dr Ir Wayan Koster MM selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar. Ada sambutan khusus dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Ir Prakoso MM.

Dalam rangkaian acara Wisuda Generasi Pertama ‘Merdeka Belajar-Kampus Merdeka’ kemarin juga dilakukan penganugarahan penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’ kepada maestro, seniman, dan akademisi yang berdedikasi sekaligus bereputasi tingkat nasional. Salah satu penerima penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’ adalah Ny Putu Putri Suastini Koster, selaku seniman teater dan sastra sekaligus penggagas Festival Seni Bali Jani.

Rektor ISI Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana MSn SSn, mengatakan Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister Seni XXVII Tahun 2022 merupakan altar pengakuan keberhasilan pelaksanaan Kurikulum ‘Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Semester Ganjil 2021/2022. Menurut Prof Kun Adnyana, 70 persen dari total 466 wisudawan program Sarjana dan Sarjana Terapan yang diwisuda merupakan mahasiswa yang berhasil lulus Program Pembelajaran MBKM.

Menurut mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini, mahasiswa yang berhasil lulus Program Pembelajaran MBKM adalah generasi gemilang dengan praktek dan pencerapan langsung pada Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), serta pengalaman memasuki ekosistem seni dan desain yang se-sungguhnya. “MBKM ISI Denpasar ini bersinergi dengan 130-an mitra bereputasi dari kalangan DUDI, studio maestro, satuan pendidikan, lembaga pemerintah, yayasan kemanusiaan, lembaga seni, museum, dan sanggar seni,” papar Prof Kun Adnyana.

“Mahasiswa bersama mentor dan pembimbing dari kalangan dosen, berkolaborasi membangun visi yang sama, serta mengaktualisasikan semangat inovasi yang progresif, berdayaguna, juga kontekstual. Program magang/praktek kerja, proyek independen, proyek kemanusiaan, dan kewirausahaan menjadi pilihan favorit,” lanjut Guru Besar Sejarah Seni yang juga dikenal sebagai perupa ini.

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni ISI Denpasar, Dr Anak Agung Gede Rai Remawa, menyampaikan rasa bangga dengan Kurikulum MBKM ini. Secara prinsip, keunggulan Kurikulum MBKM ISI Denpasar, selain memastikan mahasiswa meraih 20 SKS penuh dalam satu semester, juga menjamin mahasiswa mengenyam pengalaman aktual, peluang jejaring, serta percepatan mengakses ruang diseminasi terpercaya.

“Banyak mahasiswa peserta MBKM ISI Denpasar lolos seleksi mengikuti pameran Nasional Bali Megarupa, serangkaian Festival Seni Bali Jani 2021. Bahkan, tidak sedikit mahasiswa selepas mengikuti MBKM, langsung tandatangan kontrak kerja dengan DUDI. Program MBKM ISI Denpasar juga memastikan mahasiswa dapat meraih gelar sarjana lebih awal, yakni pada semester VII,” terang mantan Koordinator Pusat Penjaminan Mutu ISI Denpasar ini.

Sebagaimana penyelenggaraan wisuda tahun lalu, wisuda kali ini juga dimaknai dengan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022 bertajuk ‘Hulu-Banyu-Nuswantara’, yang bermakna memuliakan mata air: sambut generasi gemilang Indonesia. Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II yang didedikasikan sebagai ruang diseminasi keberagaman karya-praktek penciptaan serta mimbar akademik seni-budaya ini melibatkan maestro, seniman, desainer, akademisi, pekerja kreatif, dan mahasiswa bertalenta lintas Universitas/Institut di Indonesia.

Rektor Prof Kun Adnyana mengatakan, Ferstival Nasional Bali Sangga Dwipantara II ini merupakan komitmen ISI Denpasar sebagai garda depan pemajuan kebudayaan Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus implementasi moto: Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH), Pusat Hub Kreativitas dan Seni Tingkat Global.

Menurut Prof Kun Adnyana, Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022 mengusung tajuk ‘Hulu-Banyu-Nuswantara (Memuliakan Mata Air, Sambut Generasi Gemilang Indonesia) dengan 11 program unggulan. Pertama, Bali-Dwipantara Widya (Mimbar Talenta Nusantara). Kedua, Bali-Dwipantara Adirupa (Pameran Seni Rupa Indonesia). Ketiga, Bali-Dwipantara Adinatya (Pagelaran Virtual Nasional). Keempat, Bali-Dwipantara Kanti (Inisiatif Braya Nusantara).

Kelima, Bali-Dwipantara Waskita (Seminar Republik Seni Nusantara). Keenam, Bali-Dwipantara Krama (Tutur Laku Nusantara), Ketujuh, Bali-Dwipantara Yatra (Sastra Desa Nusantara), Kedelapan, Bali-Dwipantara Diatmika (Mimbar Maestro Nusantara), Kesembilan, Bali-Dwipantara Karma (Nemu Gelang Nusantara). Kesepuluh, Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), Kesebelas, Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha (Penghargaan).

Sementara itu, serangkaian Wisuda Sarjana ISI Denpasar dan Pembukaan Festival Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022, Jumat kemarin, juga diserahkan penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’ kepada maestro, seniman, dan akademisi berdedikasi sekaligus bereputasi.

Penerima penghargaan ‘Maestro Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali’ adalah I Made Degung dan akademisi Prof Dr dr I Wayan Wita SpJP(K). Sedangkan untuk seniman teater dan sastra, penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’ dibnerikan kepada Ny Putu Putri Suastini Koster dan akademisi Dr I Gusti Ngurah Ardana. Sebaliknya, untuk seniman tari, penghargaan diberikan kepada Anak Agung Ayu Kusuma Arini MSi. Penyair Warih Wisatsana juga menerima penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha’.

Penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha II Tahun 2022’ ini dedikasikan kepada maestro, seniman, dan akademisi yang ditimbang berdasarkan sumbangsih mereka pada bidang masing-masing, baik kekaryaan, dedikasi organisasi, maupun kontribusi nyata dalam pengembangan keilmuan dan pemajuan seni budaya.

“Maestro Made Degung, Prof Wita, seniman Putri Suastini Koster, Dr Ardana, penari Agung Arini, dan penyair Warih Wisatsana merupakan pilihan yang tepat, karena semua nama tersebut memiliki riwayat dan capaian yang panjang dalam dunia akademik, lelaku seni, serta kepedulian pada penguatan ekosistem budaya,“ papar anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar, Tjokorda Putra Sukawati.

Selain penganugerahan penghargaan ‘Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha II Tahun 2022’, acara kemarin juga diisi orasi ilmiah berjudul ‘Implementasi Kearifan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dalam Menjaga Harmoni Diri dengan Alam Semesta’, oleh maestro I Made Degung. Selain menguraikan perihal Asta Kosala Kosali, maestro asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini juga memaparkan tentang penciptaan kekawin yang sangat berkaitan dengan praktik yoga sastra dan spiritualitas.

Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan mengharapkan sinergi ISI Denpasar dengan Pemprov  semakin maju, utamanya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal. Terlebih, Provinsi Bali sudah memiliki wahana apresiasi seni budaya yang lengkap, dari tradisi sampai kontemporer.

“Bulan Bahasa Bali, Pesta Kesenian Bali, dan Festival Seni Bali Jani merupakan arena apresiasi dan aktualisasi penciptaan seni yang dapat diakses secara baik oleh seluruh alumni ISI Denpasar,” terang Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *

Komentar