nusabali

Pemkab Jembrana - ASDP Matangkan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

  • www.nusabali.com-pemkab-jembrana-asdp-matangkan-pengembangan-kawasan-pelabuhan-gilimanuk

NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana dan PT ASDP Indonesia Ferry mematangkan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Rencana pengembangan itu kembali dibahas dalam focus group discussion (FGD) dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba, bersama Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (19/2) dan Minggu (19/2).

Dari pihak ASDP, hadir Direktur Perencanaan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry Harry Muhammad Adhi Caksono. Dalam FGD tersebut, Bupati Tamba meminta agar pengembangan Pelabuhan Gilimanuk nanti, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Bali bagian barat. Termasuk pengembangan untuk meningkatkan layanan Pelabuhan Gilimanuk yang lebih maju dan modern. "Kita inginkan design pelabuhan yang lebih modern, namun tanpa menanggalkan entitas Bali di dalamnya. Pengembangan ini sekaligus kesiapan agar pintu masuk Bali ini terkoneksi dengan simpul-simpul infrastruktur baru seperti jalan tol Probolinggo -Banyuwangi dan bandar udara Bali utara," ucap Bupati Tamba.

Bupati Tamba mengatakan, untuk mempercepat pengembangan kawasan Pelabuhan Gilimanuk dan sekitarnya, pihaknya bersama ASDP telah melakukan rapat kordinasi serta penandatanganan MoU. Selain itu, sudah ada pendataan peta lokasi, kepemilikan aset hingga rencana fasilitas di pelabuhan dan sekitarnya. "Untuk kawasan pelabuhan kita inginkan pelabuhan yang tertata modern, senyaman fasilitas bandara. Dilengkapi ruang tunggu serta koridor pejalan kaki bagi penumpang," ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembana ini.

Bupati Tamba meminta agar jam keberangkatan penumpang diatur dengan baik. Dalam melengkapi pengembangan kawasan Pelabuhan Gilimanuk nanti, dirinnya menginginkan adanya revitalisasi Terminal Gilimanuk yang lokasinya bersebelahan dengan pelabuhan. Di terminal itu, nanti akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan di lantai dua guna menampung UMKM lokal. Serta dirancang adanya hotel transit serta pengembangan obyek wisata lainnya. Mulai dari restoran terapung, amphitheater, wisata air, hingga pasar seni. Keberadaan museum manusia purba yang ada di Gilimanuk, rencanaya juga akan dipadukan dengan dua musium baru, yakni museum maritim dan museum budaya.

Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, dalam penataan kawasan Gilimanuk nanti, harus tetap mengutamakan ciri khas Bali. Utamanya pemilihan design dan arsitektur di pintu masuk yang mencirikan penumpang ataupun wisatawan sudah tiba di Bali begitu menginjakan kaki di Gilimanuk.

Menurut Sri Sutharmi, ciri khas Bali itu harus diperkuat. Karena banyak masukan selama ini, saat tiba di pintu gerbang barat Bali masih belum mencirikan tiba di wilayah Bali. Untuk itu, berbagai arsitektur yang sudah ada mencirikan Bali di Gilimanuk, diharapkan jangan sampai dihilangkan. Bahkan harus lebih ditonjolkan. "Kami dari DPRD Jembrana tentunya sangat mendukung penataan kawasan ini. Karena tentu akan berimbas pada pendapatan masyarakat kami yang lebih banyak mengandalkan sektor jasa," ucap Sri Sutharmi.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry Harry Muhammad Adhi Caksono mengatakan berkaca dari Pelabuhan Labuan Bajo yang awalnya sebagai  pelabuhan kecil, kini telah berkembang pesat. Pengembangan ini pun dilakukan sejak Manggarai Barat ditetapkan Presiden sebagai daerah program strategis nasional. Sehingga ada sinergi anatara seluruh Kementerian terkait dalam melakukan penataan dan pembangunan di kawasan setempat. "Saya menilai kawasan Gilimanuk dengan segala macam potensinya sangat mendukung untuk itu. Termasuk dukungan hasil study,  juga ada rencana infrastruktur bandara dan jalan tol. Jadi perlu konektivitas," ucap Harry.

Hal lain yang tak kalah penting untuk mewujudkan pengembangan di sebuah kawasan, kata Harry, adalah dukungan political will. Dalam artinya bagaimana komitmen pemimpin dan dukungan masyarakat agar kajian termasuk hasil FGD untuk rencana pengembangan kawasan di Gilimanuk ini, bisa dimasukan ke dalam proyek strategis nasional sehingga mendapatkan dukungan dari APBN. "Kami dari ASDP tentu siap dan sejalan dengan apa yang disampaikan Bupati Jembrana beserta Ketua DPRD. Penataan kawasan ini akan lebih maksimal apabila ada dukungan lintas BUMN lainnya. Untuk menjadikan kawasan Gilimanuk sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) sehingga menarik minat investor," ujarnya.*ode

Komentar