nusabali

Harga Kedelai Impor Tembus Rp 11 Ribu

Pengusaha Tahu Tempe Kurangi Jumlah Produksi

  • www.nusabali.com-harga-kedelai-impor-tembus-rp-11-ribu

SINGARAJA, NusaBali
Pengusaha tempe dan tahu di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng kembali mengurangi jumlah produksi.

Hal tersebut merupakan dampak kenaikan harga bahan baku kedelai impor yang saat ini sudah menembus harga Rp 11.000 per kilogramnya.

Salah satu pengusaha tempe Arsani, 75, menuturkan kenaikan harga kedelai yang hampir 60 persen dari harga normal yakni Rp 7.000 per kilogram, terjadi sejak enam bulan terakhir. Namun kenaikan harga berlangsung bertahap. “Naiknya sudah dari enam bulan lalu, cuman naiknya sedikit demi sedikit. Kalau harga sebelas ribu per kilogram ini sudah dari sebulan ini,” ucap Arsani yang ditemui di rumahnya Minggu (20/2).

Selain kenaikan bahan baku, yang cukup memberatkan biaya produksinya disebabkan kenaikan harga kayu bakar sebesar seratus persen. Kayu bakar satu mobil pick up yang sebelumnya hanya Rp 200.000 kini menjadi Rp 400.000. Kondisi tersebut membuat sejumlah pengusaha tempe tahu termasuk Arsani mengurang produksi. Selain untuk mengurangi kerugian juga, daya beli masyarakat selama pandemi juga jauh berkurang.

“Ya sekarang produksinya dikurangi, karena yang beli juga berkurang. Pedagang sayur yang biasanya beli 5 lonjor sekarang paling 2 lonjor. Harga jual juga tidak berani kami naikkan, tetap harga satu lonjor besar sepuluh ribu. Kalau dinaikkan takutnya tidak ada yang beli,” imbuh dia.

Dia pun berharap, kenaikan harga kedelai impor bisa ditanggulangi pemerintah. Arsani dan pengusaha tempe tahu lainnya pun khawatir jika harga kedelai yang mahal ini bertahan lama. Mereka pun mengkhawatirkan usahanya gulung tikar karena merugi terus, seperti yang dialami pengusaha tempe tahu di Pulau Jawa.*k23

Komentar