Direktur Perumda Tirta Amerta Tabanan Meninggal Mendadak

Oka Sedana menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Puri Raharja Denpasar, setelah sempat beberpa jam dirawat. Kasubag Humas Perumda Tirta Amertha Bhuana Agus Suanjaya mengatakan, awalnya Oka Sedana mendadak alami sesak napas di rumahnya di Griya Manik, Banjar Belumbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu pagi. Oka Sedana pun langsung dibawa keluarganya ke RS Puri Raharja Denpasar.

Setelah mendapatkan perawatan selama beberapa jam, Direktur Perumda Tirta Amertha Bhuwana ini dinyatakan meninggal pukul 14.00 Wita. Menurut Agus Suanjaya, 5 hari sebelum meninggal, almarhum Oka Sedana sempat masuk kerja, Selasa (8/2) lalu. “Saat itu, kondisinya memang tidak terlalu fit. Almarhum sempat bercerita tidak enak makan. Karena tidak sehat, almarhum memutuskan pulang kerja dengan diantar sopir, pagi sekitar pukul 09.00 Wita,” ungkap Agus Suanjaya di Tabanan, Selasa (15/2).

Setahu Agus Suanjaya, almarhum Oka Sedana tidak memiliki riwayat sakit kronis. Hanya sempat mengeluhkan tidak enak badan, kemudian kondisinya drop dan sesak napas sebelum akhirnya dibawa ke RS Puri Raharja. Sayang, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Meninggalnya Oka Sedana, kata Agus Suanjaya, kontan membuat kaget seluruh karyawan Perumda Tirta Amertha Bhuwana Tabanan. “Kami semua tidak menyangka. Kami kira hanya sakit ringan,” katanya.

Versi Agus Suanjaya, almarhum Oka Sedana adalah sosok pemimpin panutan. Dalam bekerja, orangnya sangat bertanggung jawab dan sangat peduli dengan bawahan. "Kami seluruh staf sangat kehilangan pemimpin panutan,” papar Agus Suanjaya.

Sementara itu, hingga Selasa kemarin jenazah Direktur Perumda Tirta Amertha Bhuwana ini masih disemayamkan di rumah duka di Griya Mentik, Banjar Belumbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi. Jenazah almarhum Ida Bagus Oka Sedana dipulangkan ke rumah duka dari RS Puri Raharja, Senin (14/2) sore. Rencananya, jenazah almarhum akan diupacarai palebon pada Soma Pon Ugu, Senin  (21/2) mendatang. *des