nusabali

Grup Band Cadas The Lingsir Lahirkan Album ‘Prematur’

  • www.nusabali.com-grup-band-cadas-the-lingsir-lahirkan-album-prematur

DENPASAR, NusaBali.com - Kreativitas seniman musik di Pulau Dewata tidak kehilangan getarannya di masa pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun. Satu grup band musik cadas asal Bali yang baru dibentuk telah menelorkan buah dari kreativitas mereka dalam bentuk EP (Extended Play) di awal tahun 2022 ini.

The Lingsir, nama band tersebut, merupakan grup band cadas yang baru berdiri pada November 2021. Grup ini beranggotakan Anom pada vokal, Komang Kape pada gitar, War pada bass, dan Jayen pada drum. 

Pada Minggu (13/2/2022) kemarin, grup band ini merilis mini album mereka di berbagai platform musik digital. Mini album mereka bertajuk ‘Prematur’ berisikan 4 lagu yang bertemakan kehidupan sosial, luapan kegelisahan, kemarahan bahkan keputusasaan.

Adapun keempat judul lagu di dalam EP itu sendiri, yakni Monology, Kalah, Orientasi Endemik, serta Euforia Kematian. “Dengan lirik-lirik tajam, gelap, kritik, dan beberapa khayalan yang tak kunjung nyata, dibalut dengan musik heavy metal old school,” ungkap Anom sang vokalis, Senin (14/2/2022).

The Lingsir merupakan grup musik yang mengusung genre oldschool heavy metal, banyak diinspirasi oleh band-band cadas seperti Black Sabbath, AC/DC, Deep Purple, Danzig, Iron Maiden, Metallica, dan ada juga band punk seperti Motorhead dan The Misfits. 

Kendati baru berdiri, para anggotanya telah malang melintang dalam dunia seni musik di Pulau Bali. Sebut saja Anom yang sebelumnya pentolan Superstar Superfuck/Tigasatoe, Komang Kape dari Suicidal Sinatra, War dari Noise Inside, serta Jayen dari GIA N Friends.

“Dengan umur The Lingsir yang terlalu muda, tetapi dimotori oleh orang-orang yang menolak tua, kita berharap bisa memberikan suasana baru di blantika musik indie dan underground di Bali pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya,” sebut Anom. 

The Lingsir sendiri bermarkas di Tewel Studio (Ketewel, Gianyar) di mana konsep nama yang diambil memiliki arti ‘de lingsir’ jangan menua. “Intinya kita adalah jiwa-jiwa muda yang terjebak dalam tubuh yang telah menua,” pungkas Anom. 

Komentar