nusabali

Momen Valentine: Penjualan Boneka Naik 200 Persen, Tapi Tak Sebaik Tahun Lalu

  • www.nusabali.com-momen-valentine-penjualan-boneka-naik-200-persen-tapi-tak-sebaik-tahun-lalu

DENPASAR, NusaBali.com - Selain memberi hadiah bunga dan coklat, memberi hadiah boneka juga banyak dipilih untuk diberikan kepada orang terkasih pada momen hari Valentine. Alhasil para penjual boneka biasanya meraih peningkatan omzet menjelang hari Valentine 14 Februari.

Seperti yang terjadi pada salah satu toko aksesoris yang menjual boneka di Kota Denpasar, D’Love. Toko yang terletak di Jalan Diponegoro Denpasar, kedatangan silih berganti pembeli yang sebagian besar generasi milenial, hingga penjualannya naik tiga kali lipat alias 200 persen.

“Dua hari ini ada peningkatan penjualan, kalau dibanding hari biasa, naiknya 200 persen,” terang Vera, Co-Owner D’Love, ditemui Senin (14/2/2022) siang. 

Boneka yang ia jual di tokonya bervariasi dari bentuk maupun harganya. Harga termurah Rp 20.000, sementara boneka berukuran setinggi 2 meter dijual seharga Rp 965.000.

“Itu bonekanya sedang dibungkus,” kata Vera menunjuk karyawan yang sedang membungkus boneka berukuran raksasa setinggi 2 meter.

Namun demikian, meski mengalami peningkatan penjualan dibanding hari-hari biasa, penjualan hari Valentine tahun ini, teran Vera, masih lebih rendah dibanding hari Valentine tahun lalu. Penurunannya pun cukup besar, 100 persen. 

“Kalau dibanding tahun sebelum pandemi masih jauh, dibanding tahun 2021 yang lalu saja kurangnya sudah 100 persen,” kata Vera. 

Di sisi lain, seorang calon pembeli terlihat sedang bingung mencari-cari boneka terbaik sebagai hadiah valentine. Robi Yulius, 28, sedang mencarikan hadiah buat istrinya tercinta. Setiap tahun ia selalu menyempatkan diri untuk membeli hadiah valentine untuk istrinya yang menurutnya telah bekerja keras mengurus anak dan suami. 

“Selain boneka, saya juga biasanya membelikan baju. Kalau bunga jarang, karena bunga itu bagi saya cuma beberapa hari sudah layu, kalau boneka kan bisa seterusnya,” ujarnya. 

Sementara itu, nasib sedikit berbeda dialami toko aksesoris Valentine di Jalan Thamrin Denpasar. Toko yang juga melayani penjualan boneka secara grosir tersebut tidak mengalami peningkatan berarti dalam penjualan jelang hari Valentine tahun ini.

Jika sebelum pandemi biasanya para pemilik toko kecil yang menjual boneka datang seminggu sebelum hari Valentine, tidak demikian di masa pandemi seperti sekarang. “Tidak ada peningkatan, malah lebih sepi sekarang dibanding Valentine tahun lalu,” kata Ni Ketut Karyani salah satu karyawan Valentine.

Kondisi pandemi membuat pemilik toko tempatnya bekerja tidak membeli boneka baru untuk memenuhi permintaan menjelang hari Valentine. Beberapa stok boneka model tertentu bahkan dibiarkan kosong. 

“Karena mungkin sudah tahu kalau penjualan lagi sepi seperti ini,” kata Karyani. 

Komentar