nusabali

Cek Kesiapan G20, Wagub Bali Kunjungi Museum Pasifika

Sambut G20, Siap Pamerkan 20 Karya Internasional

  • www.nusabali.com-cek-kesiapan-g20-wagub-bali-kunjungi-museum-pasifika

MANGUPURA, NusaBali.com – Museum Pasifika menunjukkan kesiapannya menjadi side event yang akan dikunjungi delegasi ajang KTT G20 di Bali tahun 2022 ini.

Setelah beberapa waktu lalu ditinjau oleh Menparekraf Sandiaga Uno, museum yang terletak di Kawasan ITDC blok P Nusa Dua ini juga dicek kesiapannya oleh  Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati pada Rabu (9/2/2022).

Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini didampingi Philippe Augier selaku Pendiri Museum Pasifika, I Gusti Ngurah Ardita selaku Managing Direktor ITDC,  dan I Gede Arya Sugiartha  selaku Kadisbud Prov Bali, Terlihat juga Kepala Ombudsman Bali Umar Ibnu Alkhatab.

"Ini merupakan museum yang sangat lengkap, tidak saja dari aspek estetikanya tapi juga dari sisi historisnya. Saya selaku Wakil Gubernur Bali sangat mengapresiasi keberadaan Museum Pasifika yang sudah menjadi bagian dari Bali sebagai Pulau Dewata," ujar Cok Ace ini.

Philippe Augier menjelaskan, saat ini  tiga  tujuan awal dari 15 tahun pertama museum yang memiliki koleksi lengkap Asia Pasifik ini menyebutkan telah tercapai. Dan koleksi baru telah dibuat dengan 50 karya seni baru.

Adapun tiga pencapaian dimaksud adalah menjadi lokasi atraksi pariwisata internasional dan mencatat predikat nomor 1 Trip Advisor di Nusa Dua. Selanjutnya, menjadi pusat seni internasional yang mendatangkan 8 kepala negara, 300 menteri dan diplomat dari 65 negara.

Tak kalah penting, museum ini juga memiliki peran di dunia pendidikan. “Tercatat ada 50.000 pelajar dan mahasiswa dari 800 sekolah dan perguruan tinggi,” terang Philippe Augier.

Sementara itu dari jumlah event, Philippe Augier menjelaskan Museum Pasifika telah menyelenggarakan 65 event internasional selama 12 tahun terakhir. “Kini kami sedang mempersiapkan pameran seni rupa berupa  20 karya internasional dari 20 negara G20 dan salah satunya artis kontemporer Indonesia<’ kata Philippe Augier. * isu

Komentar