nusabali

Desa Luwus Diterjang Angin Puting Beliung, 7 Bangunan Rusak

  • www.nusabali.com-desa-luwus-diterjang-angin-puting-beliung-7-bangunan-rusak

TABANAN, NusaBali
Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, diterjang angin puting beliung pada Senin (7/2) sekitar pukul 14.20 Wita.

Akibatnya 4 unit bangunan rumah dan 3 unit kandang ternak atapnya diterbangkan angin. Terjangan puting beliung ini terjadi di areal pemukiman Uma Dalem, Banjar/Desa Luwus.

Perbekel Luwus I Gede Oka Giriantara membenarkan adanya kejadian tersebut. Angin puting beliung berlangsung sekitar 30 menit. Untung saja kejadian ini tidak di pemukiman padat penduduk. “Areal Uma Dalem ini pemukiman yang tidak padat penduduk, ada di kawasan carik (sawah), kalau di pemukiman padat banyak rumah warga terimbas,” ucap Oka Giriantara.

Kata dia, terjangan puting beliung di kawasan Desa Luwus memang disertai hujan sedang. Peristiwa tersebut berlangsung lama sehingga sejumlah bangunan warga terimbas. Rata-rata bangunan warga terimbas rusak di bagian atap karena diterbangkan angin. "Sementara untuk kandang ternak ada sampai ambruk yakni kandang sapi. Total bangunan yang terimbas sebanyak tujuh unit termasuk kandang ternak milik warga,” kata Oka Giriantara.

Terhadap bangunan rumah warga yang terimbas, warga sudah membantu melakukan perbaikan. Pemilik bangunan tak sampai mengungsi karena perbaikan genting yang diterbangkan angin sudah dilakukan secara gotong royong. “Peristiwa ini sudah saya sampaikan ke camat melalui WA grup, sementara untuk laporan resmi ke BPBD Tabanan rencananya besok (hari ini) dilaporkan, karena sekarang (Senin kemarin) masih melakukan pendataan,” tandas Oka Giriantara.

Sementara di lokasi lain tepatnya di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, jalan penghubung Desa Perean Kangin menuju Denpasar tertutup longsor. Akibatnya selama 3 jam arus lalulintas tersendat. Longsor tersebut karena saluran irigasi jebol menutupi seluruh badan jalan.

Perbekel Cau Belayu I Putu Eka Jayantara menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 15.00 Wita. Longsor tersebut berada di ketinggian 6-7 meter. “Jadi ini tebing yang longsor karena saluran irigasi yang jebol,” tegasnya.

Menurutnya pasca longsor tersebut arus lalulintas menuju Perean Kangin-Denpasar dan sebaliknya tak bisa dilewati. Karena ketinggian longsor ini mencapai 6-7 meter. “Repot kalau lewat, mobil sama sekali tidak bisa melintas,” kata Jayantara.

Namun karena evakuasi secara gotong royong yang dilakukan oleh BPBD Tabanan dan dirinya sendiri serta sejumlah warga, sekitar pukul 18.30 Wita jalan sudah bisa dilalui normal. “Kami gotong royong mengevakuasi material longsor. Saya turun langsung. Sekarang arus lalulintas sudah bisa berjalan normal,” tandas Jayantara. *des

Komentar