nusabali

Satgas Jajaki Potensi Tempat Isoter Baru

Keterisian Isoter di Buleleng 71,59 Persen

  • www.nusabali.com-satgas-jajaki-potensi-tempat-isoter-baru

Sehari penambahan kasus Covid-19 sudah mencapai angka seratus orang, tentu ini perkembanganya sangat cepat.

SINGARAJA, NusaBali
Penambahan kasus konfirmasi Covid-19 di Buleleng semakin masif. Data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, per Jumat (4/2) kemarin, ada 133 kasus konfirmasi baru, selain 22 orang dinyatakan sembuh dan seorang meninggal. 

Hal tersebut membuat tingkat hunian tempat isolasi terpusat (isoter) di Buleleng sudah mencapai 71,59 persen. Satgas Covid-19 Buleleng langsung turun menjajaki sejumlah potensi tempat isoter baru, untuk mengantisipasi penuhnya kapasitas isoter yang disiapkan saat ini. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, dari dua tempat isoter yang disiapkan yakni di Asrama Mahasiswa Undiksha Jinengdalem dan Kompi Bantuan Raider 900/SBW di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, memiliki kapasitas 338 bed (tempat tidur). Jumlah tersebut sudah dimaksimalkan dari jumlah yakni 86 bed di Asrama Undiksha dan 252 bed di Kompi Bantuan Raider 900/SBW.

“Karena sehari penambahan kasus Covid-19 sudah mencapai angka seratus orang, tentu ini perkembanganya sangat cepat. Kemungkinan dalam minggu ini isoter penuh. Langkah antisipasi agar tidak sampai penuh, kami akan menambah jumlah bed,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Menurutnya, Satgas sudah berkoordinasi dengan sejumlah sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki asrama. Seperti Undiksha, STAHN Mpu Kuturan Singaraja hingga SMAN/SMKN Bali Mandara. “Tadi sudah berkoordinasi dengan Rektor Undiksha juga sekiranya bisa memberi bantuan untuk gedung asrama B di sebelah Gedung C (isoter saat ini, Red), menjadi tempat isoter. Kami juga akan bersurat ke Disdik Provinsi Bali mohon izin menggunakan asrama SMAN/SMKN Bali Mandara. Karena PTM (pembelajaran tatap muka) ditutup sementara,  jadi asrama juga kosong,” imbuh birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Jelas Suyasa, Satgas juga mendorong seluruh camat untuk menginstruksikan pemerintah desa kembali menyiapkan isoter di masing-masing desa. Namun warga yang terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di isoter desa hanya pasien kategori orang tanpa gejala (OTG). Sedangkan yang mengalami gejala ringan (GR) akan dibawa ke isoter kabupaten, dan yang bergejala berat akan dirawat di rumah sakit. Kewajiban karantina di isoter, papar Suyasa, sangat penting untuk mengantisipasi penularan Covid-19 kepada masyarakat golongan rentan, baik lansia maupun yang memiliki komorbid (penyakit penyerta).

Mantan Kepala Bappeda Buleleng ini juga mendorong masyarakat bersedia divaksinasi, terutama yang belum mendapatkan vaksin dosis II dan III. Hal ini ditekankan kembali untuk membantu Pemkab Buleleng membentuk herd immunity (kekebalan kelompok). “Yang belum vaksin kedua dan ketiga kalau sudah memenuhi persyaratan bisa melanjutkan vaksinasi di puskesmas, Dinkes juga buka sampai Sabtu-Minggu, Polres Buleleng juga bisa membantu,” tegas Suyasa.7k23

Komentar