nusabali

Tanpa Perbekalan, 10 Bonek Diamankan Satpol PP Jembrana

  • www.nusabali.com-tanpa-perbekalan-10-bonek-diamankan-satpol-pp-jembrana

NEGARA, NusaBali
Menjelang laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (29/1), jajaran Satpol PP Kabupaten Jembrana mengamankan 10 orang suporter Persebaya Surabaya alias Bonek (bondho nekat) yang ditemukan tanpa membawa perbekalan, Jumat (28/1) pagi.

Para Bonek yang menggelandang seperti anak jalanan itu pun terpaksa
dipulangkan kembali ke Jawa, untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Bali.

Dari informasi di markas Satpol PP Jembana, kesepuluh orang Bonek tanpa perbekalan itu diamankan oleh petugas Satpol PP Kecamatan Melaya di Pasar Umum Melaya, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, pada Jumat kemarin sekitar pukul 08.00 Wita. Awalnya, petugas menerima laporan adanya pemuda tanpa perbekalan yang berusaha meminta-minta uang hingga rokok kepada warga di pasar setempat.

Begitu menerima informasi itu, petugas Satpol PP di Kecamatan Melaya langsung mengamankan 10 pemuda tersebut. Setelah sempat melakukan pendataan awal, 10 orang Bonek tanpa perbekalan yang juga diketahui sempat membuat resah warga itu pun diserahkan ke markas Satpol PP Jembrana.

Kasi Ketertiban pada Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Jembrana I Putu Agus Yuliantara,  mengatakan selain tanpa perbekalan, dari 10 Bonek yang diamankan itu sebagian besar tidak membawa kartu identitas. Hanya 2 orang yang membawa KTP dan 8 orang sisanya tidak membawa KTP ataupun kartu identitas lainnya. “Mereka mengaku mau menonton sepakbola di Gianyar. Tetapi mereka datang ke Bali tanpa membawa bekal yang memadai,” kata Agus Yuliantara.

Untuk tindakan lebih lanjut, sambung Agus Yuliantara, temuan sejumlah anak jalanan itu dikoordinasikan ke Dinas Sosial Jembrana. Selain diberikan makan, para anak jalanan itu dipulangkan ke Jawa dengan ditumpangkan kapal dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. “Kami antar sampai Banyuwangi. Nanti dari Pemkab Banyuwangi yang akan menindaklanjuti pemulangan ke daerah asal mereka. Sesuai MoU yang sudah ada antara Pemprov Bali dengan Jawa Timur. Jadi kalau ditemukan ada anak jalanan ataupun warga telantar dari Jawa, kita cukup antar sampai Banyuwangi,” ucap Agus Yuliantara.

Sementara salah seorang dari anak jalanan yang sempat diamankan di Kantor Satpol PP Jembrana, Aron Firmansyah, 17, mengatakan dirinya dan 9 temannya sesama Bonek itu berangkat bersama dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (25/1) lalu. Aron mengaku membawa bekal Rp 100.000. Namun dalam perjalanan, bekal dirinya maupun teman-temannya sudah habis digunakan makan, membeli rokok, dan membeli beberapa kebutuhan lainnya.

Untuk menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, Aron bersama sejumlah temannya menumpang truk. Saat menyeberang, mereka sembunyi di bak truk sehingga tidak diperiksa petugas saat di pelabuhan. Dirinya bersama 9 temannya itu sebenarnya tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada Kamis (27/1) malam. Namun sopir truk yang mereka tumpangi hanya berani mengantar sampai di Pasar Umum Melaya, Desa/Kecmatan Melaya, dan mereka pun sempat bermalam di Pasar Melaya. “Ya kemarin tidur di pasar,” ucapnya. *ode

Komentar