nusabali

Wisatawan ke Serangan Kini Menyusut

Sempat Ramai Saat Nataru

  • www.nusabali.com-wisatawan-ke-serangan-kini-menyusut

DENPASAR,NusaBali
Pelabuhan Sira Angen di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan lengang.

Tidak ada kesibukan ‘kicau’ wisatawan yang berangkat ke Nusa Penida, Klungkung maupun ke Gili Terawangan, Lombok, NTB sebagaimana sebelum pandemi merajam 2 tahun lalu.

“Sebelum Nataru sempat ramai sebentar, setelah itu sepi lagi,” ujar I Nyoman Turut, Ketua Badan Usaha Masyarakat Desa ( BUMDA ) Serangan, yang mengelola dermaga/pelabuhan  Serangan, Kamis (27/1). Termasuk pada saat Imlek tahun inipun, Turut memperkirakan pengunjung  tidak banyak.

“Gimana lagi, karena wisman tidak ada,” ucap Turut. Jika kondisi normal, dimana tidak ada pandemi, liburan Imlek atau Tahun Baru China merupakan salah satu puncak keramaian di Pelabuhan  Serangan. Ratusan bahkan bisa sampai seribuan wisatawan (wisdom dan wisman) datang ke Serangan dengan tujuan menyeberang berwisata  tirta. Wisman Tiongkok sebagian besar ke perairan  Nusa Penida menjadi tujuan favorit. Sedang wisatawan Eropa, banyak yang pergi ke Gili Terawangan, Lombok, NTB.

Ketika itu  pedagang buah, souvernir, jagung hingga es krim ketiban rejeki, karena ketika balik, wisatawan tersebut ramai-ramai berbelanja pada pedagang yang jualan di areal sekitar Pelabuhan.Namun kini karena sepi,  fast boat dan juga perahu banyak yang tak beroperasi,   tidak ada turis yang  mesti diangkut.

Banyak fast boat, kapal hingga  perahu pinisi yang parkir atau lego jangkar, tidak beroperasi. Kalaupun ada beroperasi, tidak banyak. Diantaranya  melayani sewa antar pehobi memancing. Juga ada kapal atau boat yang mangkal, karena sedang dalam proses  perbaikan atau perawatan.

Sepi  pengunjung ke Serangan pasca Nataru langsung berimbas pada usaha kuliner khas  Serangan, diantaranya ikan bakar, sop dan jenis seafood lainnya. Jumlah pengunjung  yang menikmati kuliner seafood  otomatis berkurang. “Ya  terpengaruh tentu saja,” ujar I Wayan Loka, salah seorang pemilik usaha kuliner seafood, mengiyakan.

Penurunan  pengunjung kata Loka, lumayan banyak. Lebih dari 50 persen dibandingkan saat Nataru. Ketika itu, terutama pada 31 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 pengunjung yang  menikmati kuliner mencapai ratusan orang. “Setelah lewat Nataru pengunjung  berkurang,” ujarnya.

Demikian juga untuk Imlek 2022  pada 1 Februari 2022, Loka memperkirakan kunjungan juga  tidak akan banyak. “Wisatawan ada, namun jumlahnya mungkin  tidak seperti pada suasana Nataru lalu.”

Kata  Loka Keadaan yang sangat berbeda dengan sebelum pandemi. Dimana  ketika itu lanjut Loka,  Serangan  sarat turis.  Terutama wisatawan China, dengan tujuan Nusa Penida, sangat ramai. “Kami di kuliner tentu juga  ketiban juga, karena banyak wisatawan  yang ikut menikmati kuliner,”  kata Loka.  *K17.

Komentar