nusabali

Lima Kelompok Disasar Program Pekarangan Pangan Lestari

  • www.nusabali.com-lima-kelompok-disasar-program-pekarangan-pangan-lestari

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, kembali akan menggelontor program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) akan menyasar 5 Kelompok  Wanita Tani (KWT) yang ada di Buleleng. Kepala DKPP Buleleng, I Gede Putra Aryana ditemui di ruangannya, Selasa (25/1) kemarin mengatakan, program P2L untuk menciptakan kemandirian pangan. Sebelumnya, DKPP Buleleng mengusulkan 11 KWT untuk mendapatkan program P2L. Namun yang diloloskan untuk mendapatkan program tersebut hanya 5 KWT saja.

“Masing-masing kelompok diwajibkan menyiapkan lahan 5 are kalau yang di daerah pedesaan, kalau yang di kota cukup 2 are. Lahan ini akan dikelola oleh kelompok dengan kucuran dana lima puluh juta per kelompok,” ungkap Putra Aryana.

Mantan Camat Busungbiu ini menambahkan, anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk empat aspek kegiatan. Mulai dari rumah bibit, demplot, pertanaman dan pasca panen. Masing-masing kelompok diwajibkan menghasilkan 10 ribu bibit tanaman sayur. Jenisnya meliputi tanaman cabai, terong, pakcoy, kangkung, tomat termasuk empon-empon.

“Yang diwajibkan adalah tanaman cabai minimal seribu bibit, sisanya dibebaskan. Setelah siap tanam, bibit ini akan dibagikan kepada anggota kelompok, sisanya ditanam di demplot. Yang di demplot ini yang akan dikelola oleh kelompok, dipanen bersama dan dijual hasilnya menjadi kas kelompok,” imbuh dia.

Selain program dari APBN, Pemkab Buleleng juga merancang program optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Ada tiga desa sasaran yang akan mendapatkan program ini, yakni Desa Sepang, Desa Sepang Kelod dan Desa/Kecamatan Busungbiu. Ketiga desa ini diprioritaskan karena memiliki angka kemiskinan tinggi selama pandemi. Masing-masing desa akan dijatah 30 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang akan diberikan bantuan berupa bibit sayur mayur dan toga.

“Kalau dari APBD ini karena anggaran masih terbatas, masing-masing RTM hanya mendapatkan 15-20 bibit tanaman. Namun karena jumlah terbatas, kami akan lakukan pendampingan, harapannya mereka ke depannya bisa menyemai dan melakukan pembibitan untuk memperbanyak tanaman,” tutup Putra Aryana. *k23

Komentar