nusabali

Pengelola Mal Dituntut untuk Inovatif

Okupansi Anjlok Sejak Pandemi

  • www.nusabali.com-pengelola-mal-dituntut-untuk-inovatif

JAKARTA, NusaBali
Jumlah okupansi pusat perbelanjaan terancam akibat tingginya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Banyak toko atau tenant yang harus tutup akibat sepinya pengunjung. Kalangan penyewa atau tenant mengakui bahwa sejumlah mal tertentu harus mengalami tekanan yang kuat.

"Kami penyewa melihat penurunan-penurunan (okupansi) di beberapa mal tertentu," kata Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah seperti dilansir CNBC Indonesia, Senin (24/1).

Di momen natal dan tahun baru (nataru) lalu jumlah pengunjung sempat mengalami perbaikan. Budihardjo memperkirakan jumlah okupansi di beberapa mal yang ramai mencapai 60-80 persen, itu pun dikuasai oleh mal-mal baru. Namun, geliatnya masih belum bisa menyamai kondisi sebelum pandemi di tahun 2019 lalu.

"Harus ada upaya kreatif dari mal-mal lama. Contohnya mungkin inovasi produk-produk berteknologi ada di mal tersebut, shopping cara berbeda dengan kondisi sekarang," sebutnya.

Hal terpenting saat ini adalah menjaga kreativitas dan kerjasama antara pengelola mal, penyewa bahkan supplier secara intens.

Ketiganya perlu memiliki rencana matang untuk menarik pengunjung ke pusat perbelanjaan tersebut. Salah satu caranya bukan sekadar menawarkan tempat berbelanja, tapi juga pengalaman baru.

"Untuk itu bisa juga dengan resto cara memesan yang berbeda, misal dengan robot bikin kopi pakai robot atau yang agak beda. Macam-macam, itu harus ada koordinasi dengan pemilik mal," jelas Budihardjo. *

Komentar