nusabali

Sebelum Menusuk dan Bacok, Suami Rekam Percakapan Istri

Pelaku Ungkap Alasan, Namun Kini Menyesali Perbuatannya

  • www.nusabali.com-sebelum-menusuk-dan-bacok-suami-rekam-percakapan-istri

GIANYAR, NusaBali.com – Wajah I Nengah Wanta terlihat lesu pasca tragedi yang membuat istrinya berlumuran darah dan pria yang dicurigai sebagai pasangan selingkuh tewas akibat bacokannya.

Nengah Wanta, 36,  mengaku menyesal setelah melakukan penganiayaan secara membabi buta di Jalan Pasekan Banjar Kapal, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada Senin (24/1/2022) malam.

Bahkan Wanta baru mengetahui jika korban Jupriyadi yang dibacoknya telah meninggal dunia. Versi Wanta, kejadian tragis tersebut terjadi karena dirinya terbakar api cemburu. Lelaki asal asal Dusun Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yang tinggal di Perum Candra Ayu 1 Nomor 1 C Banjar Tubuh Desa Batubulan Kecamatan Sukawati ini mengaku mencurigai istrinya selingkuh dengan pria lain.  "Dengan Jupriyadi ini, mungkin ada sejak sebulan lalu mereka selingkuh," kilah Wanta.

Wanta memastikan perselingkuhan istrinya dengan cara diam-diam menaruh HP untuk merekam percakapan istrinya bersama pria yang  diduga selingkuhannya. "Mereka saya dengar bicara tentang seks. Saya juga pernah lihat istri video call," ungkap Nengah Wanta tentang tindakan istrinya.

Wanta mengaku sebenarnya sudah hampir menangkap basah istrinya di konter HP Setia Cell yang dimiliki sang istri. Namun upaya ini gagal karena ada dua pintu di belakang konter HP tersebut dan dagang capcay di sebelahnya. "Jadi baru saya masuk ke conter, pintu belakang ditutup. Tiba-tiba di warung capcay dari 3 orang jadi 4 orang. Dan istri dagang capcay seperti menutupi," ujarnya.

Masih versi pelaku, istrinya sudah dicurigai selingkuh sebanyak tiga kali. "Pertama kali tahun 2009 dengan orang Surabaya namanya Jul. Dia ketangkap basah di sebuah di kamar hotel di Jalan Nusa Indah. Setelah itu saya frustrasi, saya kafe-kafe, maksudnya agar dia jera. Tapi ternyata tidak," jelasnya.

Namun demikian, penganiayaan tragis hingga merenggut nyawa ini membuat Nengah Wanta menyesali perbuatannya. "Menyesal, sangat menyesal," ujarnya dengan wajah tertunduk. *nvi

Komentar