nusabali

Tiga Patung Misterius Muncul di Hulu Telaga Mas Gunung Agung

Diduga Dipasang Rombongan Pendaki Gunung Berpakaian Adat Berjumlah 70 Orang, 16 Januari 2022

  • www.nusabali.com-tiga-patung-misterius-muncul-di-hulu-telaga-mas-gunung-agung

Tiga patung yang dipasang lengkap dengan pagar besi bercat hijau di hulu Telaga Mas kawasan suci Pura Pasar Agung, masing-masing Patung Dewa Siwa setinggi 65 cm, Patung Nandini setinggi 65 cm, dan Patung Dewi Laksmi setinggi 85 cm.

AMLAPURA, NusaBali

Patung misterius muncul di tempat mohon tirtha (air suci) pada di hulu Telaga Mas Gunung Agung, yang berada di kawasan suci Pura Pasar Agung, Desa Adat Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Ada 3 patung yang ditemukan telah terpasang tanpa diketahui siapa pemasangnya, masing-masing Patung Dewa Siwa, Patung Dewi Laksmi, dan Patung Nandini.

Keberadaan patung yang tiba-tiba sudah terpasang di hulu Telaga Mas ini pertama kali diketahui seorang pemandu wisata Gunung Agung, I Wayan Widiasa, saat mengantar krama menggelar upacara mulang pakelem di lokasi, pertengahan Januari 2022 lalu. Saat itu, tiba-tiba sudah terpasang Patung Dewa Siwa, Patung Dewi Laksmi, dan Patung Nandini. Ada tanda suci di dahi Patung Dewa Siwa.

Tiga patung sudah dipasang lengkap dengan pagar dari besi bercat hijau. Patung Dewa Siwa setinggi 65 cm dipasang di posisi paling atas. Sementara Patung Lembu Nandini setinggi 65 cm terpasang di depan tanda suci dahi Dewa Siwa. Sedangkan Patung Dewi Laksmi setinggi 85 cm dipasang di baswah kanan menghadap ke arah selatan.

Menurut kesaksian salah satu pedagang di areal parkir Terminal Pura Pasar Agung, I Ketut Astika, sebelum munculnya patung misterius ini, ada rombongan beranggotakan 70 orang datang ke sekitar lokasi, Minggu, 16 Januari 2022 pagi sekitar pukul 10.00 Wita. “Mereka tidak sempat mampir ke warung, saya juga tak sempat menanyakan asal usul mereka,” ungkap Ketut Astika kepada Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara, Senin (24/1) pagi.

Kemudian, kata Ketut Astika, rombongan yang mengenakan pakaian adat Bali tersebut mendaki Gunung Agung. Sebagian dari mereka terlihat membawa tandu mengusung patung yang telah terbungkus. Tak jelas, patung apa yang ditandu.

Menurut Ketut Astika, rombongan tersebut sempat ngobrol dengan salah satu pemandu wisata Gunung Agung, Jro Mangku Dayuh. Rombongan tersebut baru kembali dari mendaki Gunung Agung sehari berikutnya, Senin, 17 Januari 2022 malam.

Diperkirakan, rombongan tersebut selama semalaman memasang patung di hulu Telaga Mas, tempat mohon tirtha Gunung Agung.

Terpasangnya patung secara misterius itu kontan menjadi viral di media sosial. Apalagi, patung dipasang tanpa seizin Desa Adat Sogra dan pangempon Pura Pasar Agung. Bendesa Adat Sogra, Jro Mangku Wayan Sukra, mengaku belum mengetahui adanya patung yang dipasang di hulu Telaga Mas. Sebab, pemasangannya tanpa seizin Desa Adat Sogra dan pangempon Pura Pasar Agung. "Dalam waktu dekat ini, kami akan bersikap mengenai pemasangan patung secara misterius ini,” jelas Jro Mangku Sukra, Senin kemarin.

Sejauh ini, belum diketahui apa motif pemasangan patung di hulu Telaga Mas tersebut. "Kami tidak terprovokasi dengan adanya pemasangan patung itu. Dampak negatifnya belum ada, pangempon Pura Pasar Agung belum merasa terganggu, walau patung itu dipasang di kawasan suci," jelas panglingsir pamangku Pura Pasar Agung, Jro Mangku Gede Umbara.

Sementara, Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara, berencana melakukan pendakian guna mengecek keberadaan patung yang terpoasang di hulu Telaga Mas tersebut. Pengecekan rencananya akan dilakukan, Selasa (25/1) ini. "Kami agendakan bersama rombongan pangempon pura dan pemandu wisata Gunung Agung, mendaki dan mengecek keberadaan patung itu," jelas Wayan Suara yang juga menjabat Perbekel Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Senin kemarin.

Sementara itu, PHDI Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini, turun tangan menyikapi masalah patung kisterius di hulu Telaga Mas ini. PHDI Karangasem pun telah menggelar paruman (rapat) yang dipimpin Ni Nengah Rustini didampingi Sekretaris I Gusti Ngurah Ananjaya, di Kantor Sekretariat PHDI Karangasem, Jalan Sultan Agung Amlapura, Senin kemarin.

Dari parumah tersebut, PHDI Karangasem mengeluarkan rekomendasi agar Desa Adat Sogra mengambil sikap atas terpasangnya patung secara misterius ini. Menurut Nengah Rustini, untuk menindaklanjuti temuan patung tak bertuan itu menjadi kewenangan desa adat. "Mengingat pemasangan patung tanda izin desa adat, maka Desa Adat Sogra punya kewenangan menindaklanjutinya," jelas Nengah Rustini seusai parum,an kemarin. *k16

Komentar