nusabali

Desa Adat Kesiman Segera Keluarkan Pangeling-eling

Terkait Ogoh-ogoh dan Rangkaian Hari Raya Nyepi

  • www.nusabali.com-desa-adat-kesiman-segera-keluarkan-pangeling-eling

DENPASAR, NusaBali
Terkait dengan arak-arakan ogoh-ogoh saat Pangrupukan rangkaian hari raya Nyepi Tahun Saka 1944, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur segera mengeluarkan pangeling-eling atau aturan mengenai persiapan menyambut Hari Raya Nyepi tahun ini.

Khusus dalam pembuatan ogoh-ogoh, nantinya pangeling-eling ini wajib diikuti krama adat di 32 banjar adat dari tiga desa yang ada di Desa Adat Kesiman, yakni Desa Kesiman Petilan, Desa Kesiman Kertalangu dan Kelurahan Kesiman.

Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna saat diwawancarai, Minggu (23/1) mengatakan pada intinya di Desa Adat Kesiman memberikan ruang kreatifitas, khususnya para pemuda-pemudi dalam pembuatan hingga pengarakan ogoh-ogoh. Namun, ada batasan yang harus dipatuhi mengingat saat ini dalam masa pandemi Covid-19.

"Kreatifitas budaya anak-anak muda di Kesiman supaya tetap berjalan. Tapi di pangeling-eling itu ada aturan yang nantinya wajib dipatuhi," tegas Ketut Wisna. Secara garis besarnya, Ketut Wisna menjelaskan, terkait pembuatan ogoh-ogoh itu baik dari bahan yang digunakan, ukuran dan sebagainya juga akan diatur nantinya. "Nanti kami dari pihak desa adat melibatkan juga Sabha Yowana Kesiman," katanya.

Kemudian aturan lainnya seperti pengarakan ogoh-ogoh cukup dilakukan di banjar atau wilayah masing-masing. Kemudian, mengacu dengan surat edaran dari pihak Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali belum lama ini, satu banjar itu maksimal hanya satu ogoh-ogoh.

"Untuk parade ditiadakan. Tapi, kalau misalnya nanti ada lomba, cukup di banjar itu saja dan nanti tetap berkoordinasi dengan desa adat maupun Sabha Yowana Kesiman," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pelatih Tarung Derajat Bali ini. Kemudian untuk pengarakannya juga hanya sebatas di wilayah banjar bersangkutan dan tidak boleh melewati wilayahnya.

Untuk saat ini, kata Ketut Wisna belum ada Sekaa Teruna (ST) yang menggarap ogoh-ogoh di wilayah Desa Adat Kesiman. Nanti setelah pangeling-eling ini diterbitkan dan diedarkan, kemungkinan baru dikerjakan.  Termasuk juga dalam upacara Melasti, pihaknya segera merancang bagaimana prosesinya. Seperti salah satunya dia gambarkan saat Melasti ke segara (laut) boleh diikuti beberapa krama saja di masing-masing KK. "Segera dalam beberapa hari ke depan, pangeling-eling itu kami edarkan," tandasnya. *mis

Komentar