nusabali

Golkar Dorong Ada Generasi Penerus Tjok Pemecutan Berkiprah di Beringin

  • www.nusabali.com-golkar-dorong-ada-generasi-penerus-tjok-pemecutan-berkiprah-di-beringin

DENPASAR, NusaBali
Pasca wafatnya Raja Puri Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI, 76, yang merupakan tokoh pendiri Partai Golkar di Bali, dikhawatirkan akan melunturkan tradisi tokoh politik Beringin muncul dari Puri Pemecutan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kini muncul dorongan agar ada generasi penerus Ida Tjokorda Pemecutan XI berkiprah di Golkar. Harapan tersebut disampaikan Sekretaris Dewan Perimbangan (Wantimbang) Partai Golkar Bali, Anak Agung Ngurah Rai Wiranata, saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu (23/1) siang. Rai Wiranata menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengkomunikasikan kepada jajaran DPD I Golkar Bali pimpinan Nyo-man Sugawa Korry, agar ada upaya mencari penerus Ida Tjokorda Pemecutan XI di Golkar.

"Kami Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali tetap mendorong agar ada penerus Tjokorda Pemecutan berkiprah di Partai Golkar. Hal ini akan dikomunikasikan dengan jajaran DPD I Golkar Bali," tandas Rai Wiranata.

Menurut Rai Wiranata, Tjok Pemecutan adalah tokoh pendiri Partai Golkar di Bali bersama beberapa senior lainnya. Tjok Pemecutan yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara, juga telah melahirkan beberapa anggota Dewan dari keluarga besar Puri Pemecutan. Terlebih saat Tjok Pemecutan masih menjabat sebagai Ketua DPRD Badung di era Orde Baru.

"Nah, tradisi tokoh politik dari keluarga Puri Pemecutan ini jangan sampai hilang. Pasalnya, Puri Pemecutan merupakan salah satu barometer Partai Golkar di Bali," terang politisi senior Golkar asal Puri Kesiman, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini.

Saat ini, kata Rai Wiranata, istri almarhum Tjok Pemecutan, Anak Agung Ayu Suryaningsih, 69, masih duduk sebagai Wantimbang Partai Golkar Bali. Sebelumnya, Ayu Suryaningsih sempat menduduki berbagai jabatan di Golkar. Termasuk di antaranya jadi Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali.

Meski masih ada Ayu Suryaningsih, menurut Rai Wiranata, Golkar tetap harus mencari penerus Tjok Pemecutan untuk mempertahankan Puri Pemecutan sebagai salah satu sentra kekuatan partai. Setidaknya ada keluarga dan kerabat Puri Pemecutan yang bisa digaet untuk memperkuat Partai Golkar.

“Kalau istri almarhum Tjok Pemecutan (Ayu Suryaningsih) memang masih di Golkar. Namun, harus diupayakan lagi agar ke depannya ada tokoh lain dari Puri Pemecutan," harap mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali 2004-2009 ini.

Rai Wiranata menegaskan, pihaknya selaku Wantimbang Partai Golkar Bali akan menjembati untuk mencari kader penerus Tjok Pemecutan. Menurut Rai Wiranata, banyak figur dari Puri Pemecutan yang bisa dipinang masuk kepengurus Partai Golkar.

“Hanya saja, saat ini kan harus disesuaikan dengan kondisi. Karena suasana masih berduka, proses upacara (palebon jenazah Tjok Pemecutan,m Red) baru selesai. Nanti menjelang Pemilu 2024 pasti ada politisi yang lahir dari Puri Pemecutan untuk melanjutkan kiprah Tjokorda Pemecutan di Golkar," tegas Rai Wiranata.

Ida Tjokorda Pemecutan XI sendiri lebar (wafat) di usia 76 tahun pada Buda Paing Krulut, Rabu, 22 Desember 2021 subuh pukul 05.30 Wita, setelah berjuang melawan sakit komplikasi. Mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini menghembuskan napas terakhir di kediaman putranya, AA Ngurah Damar Negara, 44, di Jalan Mohamad Yamin Niti Mandala Denpasar. Tjok Pemecutan tinggal di rumah anaknya itu sejak November 2021 lalu, setelah sempat selama 29 hari dirawat inap di RSUP Sanglah, Denpasar.

Jenazah almarhum kemudian dibawa pulang ke Puri Pemecutan di Jalan Thamrin Nomor 2 Denpasar kawasan Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, siang harinya pukul 11.30 Wita. Selanjutnya, jenazah Raja Puri Pemecutan ini diupacarai palebon di Setra Badung, Kelutrahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat pada Sukra Paing Matal, Jumat, 21 Januari 2022.

Almarhum Tjok Pemecutan berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta AA Ayu Suryaningsih dan 4 anak (Anak Agung Ratna Ambarsari, 45, Anak Agung Ngurah Damar Negara, 44, Anak Agung Sagung Mas Indah Sari, 43, dan Anak Agung Ngurah Gede Kerthagama, 38), serta 12 orang cucu.

Tjok Pemecutan dikenal sebagai tokoh politik yang setia berada di Golkar, sejak mulai didirikan (dia sebagai pendirinya), masa kejayaan partai di era Orde Baru, hingga pasca reformasi. Selain sempat menjadi Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru, Tjok Pemecutan juga sempat menjabat sebagai Ketua Depidar Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Bali salah satu dari tiga Kelompok Induk Organisasi (Kino) Pendiri Partai Golkar, selain MKGR dan Kosgoro. Sayangnya, sampai saat ini belum ada satu pun putra-putri Tjok Pemecutan yang terjun ke kancah politik. *nat

Komentar