nusabali

DPP PDIP Minta Elite Partai Kawal Suara

Kepemimpinan Bupati Buleleng Berakhir Agustus 2022 Depan

  • www.nusabali.com-dpp-pdip-minta-elite-partai-kawal-suara

SINGARAJA, NusaBali
Masa jabatan pasangan Putu Agus Suradnyana-I Nyoman Sutjidra sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2017-2022 (periode kedua) yang diusung PDIP, akan berakhir Agustus 2022 mendatang.

DPP PDIP pun minta para elite partai mulai melaukan pemetaaan, untuk mengamankan suara di Buleleng dalam Pemilu 2024 dan Pilkada 2024.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengingatkan seluruh elite PDIP yang duduk di DPRD Buleleng ikut mengawal pergerakan pasca lowongnya jabatan Bupati-Wakil Bupati Buleleng selama dua tahun, 2022-2024 mendatang. Warning ini disampaikan Hasto Kristiyanto saat hadir dalam kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir Pantai Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Minggu (23/1) pagi.

Sejauh ini, Hasto belum bersedia membocorkan bagaimana persiapan PDIP untuk pemenangan Pemilu 2024 (Pilpres/Pileg) dan Pilkada 2024 serentak (termasuk Pilgub Bali) di Provinsi Bali. Namun, Hasto menepis kekhawatiran akan terjadinya penurunan elektabilitas partai pasca berakhirnya kepemimpinan Bupati Agus Suradnyana di Buleleng.

“Partai memiliki mekanisme yang selalu menugaskan kader. Sebenarnya, kepala daerah yang dipegang Penjabat memiliki kewenangan yang sama dengan kepala daerah definitif. DPRD sebagai tugas fungsi kontrol, fungsi legislasi, dan pengawasan anggaran agar mendorong Penjabat Bupati Buleleng (2022-2024) bekerja sebaik mungkin membawa amanah rakyat untuk kemajuan Buleleng,” tandas Hasto.

Menurut Hasto, pihaknya optimistis Bali khususnya Kabupaten Buleleng sebagai basis PDIP dapat memenangkan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Momentum HUT ke-49 PDIP dimanfaatkan untuk memanaskan mesin partai.

Ditanya berapa target yang dipasang PDIP untuk memenangkan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024 di Bali, Hasto menyebut belum ada angka pasti yang ditetapkan. Tahun 2024 masih jauh, tahapan Pemilu juga belum ditetapkan.

Yang penting, kata Hasto, partainya terus bergerak ke bawah, memantapkan seluruh mesin partai. “Yang paling penting bergerak membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena masalah elektoral, menang Pemilu itu, rakyat yang menentukan,” tegas Hasto.

DPP PDIP sendiri, kata Hasto, tidak mau terburu-buru untuk menentukan rekomendasi calon kepala daerah-wakil kepala daerah, termasuk Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Buleleng di Pilkada 2024 mendatang. Versi Hasto, DPP PDIP akan menurunkan rekomendasi paket calon pada saat yang ditentukan. “Siapa calon bupati-calon wakil bupati, nanti pada saatnya akan ditetapkan,” beber Hasto.

Hasto menyebutkan, seluruh calon kepala daerah-wakil kepala daerah yang akan diusung PDIP untuk Pilkada 2024, nantinya akan diberikan pendidikan kepemimpinan melalui sekolah partai. Dengan begitu, kader yang nantinya lahir menjadi kepala daerah dari PDIP benar-benar dipersiapkan secara sistemik dan memiliki kemampuan memimpin.

Sekadar dicatat, dari 9 kabupaten/kota di Bali, hanya kursi Bupati-Wakil Bupati Klungkung dan Bupati-Wakil Bupati Jembrana yang bukan dari PDIP. Namun, Bupati Klungkung saat ini, Nyoman Suwirta, sudah menjadi kader PDIP. Masa kepemimpinan peruiode kedua Bupati Suwirta di Klungkung akan berakhir tahun 2023. Sedangkan kursi Bupati Jembrana saat ini diduduki politisi Demokrat, I Nengah Tamba.

Selebihnya, seluruh kursi bupati-wakil bupati dan walikota-wakil walikota di 7 kabupaten/kota di Bali saat ini dikuasai kader PDIP. Mereka adalah Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Bupati Buleleng Agus Suradnyana, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Bupati Karangasem I Gede Dana, dan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra. Gubernur-Wakil Gubernur Bali, duet Wayan Koster-Tjo-korda Oka Artha Ardana Sukawati, juga dari PDIP. *k23

Komentar